BATU ( SurabayaPost.id ) – Komunitas peternak kelinci Cakaradhara Malang Raya, Sabtu
( 8/1/2022) menggelar kontes kelici hias bergengsi berataraf internasional dihelat di Hotel Asida, Jalan Panglima Sudurman , Kota Batu.
Kontes kelinsi hias dengan mengusung tagline,’ Benar-benar Rabbit Show-Ngopi Geden ,’ tersebut. Digagas Cakradhara yang merupakan komunitas peternak kelinci dengan pusat kepengurusan di Kota Malang, sebagai wadah berinteraksi para penghobi dan penggerak kelinci hias yang dikemas ‘Rabbit Make Better’ MARS (Malang Rabbit Show) 2022 All Breed, bekersama dengan KANESIA, ARBA dan Forum Kerukunan Jurnalis Kota Batu ( FKJKB) tersebut, kali pertama digelar di batu berjalan sukses dan lancar.
Hal ini dibenarkan ketua pelaksana kontes Dirgahayu Eko, Minggu, 9/1/2022.
” Dalam ajang kontes ini terdapat berbagai macam jenis kelinci hias berstandar ARBA, diantaranya Flemish Giant, Holland Lop, Netherland Dwarf, English Anggora, Rex, Dwarf Papilon, Jersey Wooly dan Mini Rex dengan pelaksanaan dua open show dan tiga speciality show, yang diikuti total sebanyak 260 kelinci dari berbagai jenis,” kata Eko.
Tak hanya itu, menurut di, juri yang didatangkan juga tak main-main, lantaran para juri tersebut, Internasional dan berlisensi ARBA (American Rabbit Breeder Assosiation).
” Seperti juri open show, Arie Wardhani ARBA Judge #979, M. Iqbal Harras ARBA Judge #1139. Selain itu, juga ada juri spesialis show seperti Dodiek Benny Yuniarto spesialis Holland Lop, Ariest Limbo spesialis Rex dan Mini Rex, serta Roy Andika spesialis Flemish Giant,” ungkapnya.
Kendati begitu, ungkap dia, dalam pelaksanaannya para peserta tetap dibatasi dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
” Meski peserta yang mengikuti ajang kontes tersebut tampak antusiasme sekali. Pasalnya, para breedeer yang mengikuti ajang kontes bergengsi ini selain diikuti peserta dari Malang Raya, luar kota, luar pulau juga ada yang dari luar negeri, seperti Malaysia,” ujarnya.
Menariknya lagi, ujar Eko, harga kelinci yang mengikuti kontes tersebut mencapai puluhan juta rupiah, hingga ada yang berharga lima puluh juta rupiah untuk yang impor atau didatangkan khusus langsung dari luar negeri. Dengan demikian, Eko mengaku terlaksananya kegiatan acara kontes kelinci hias ini,menurutnya.
” Juga tak lepas peran serta sponsor tunggal Giant Feed dan Rabb Food, serta dukungan dari Pemerintah Kota Batu dan juga jurnalis yang memiliki hobi, yakni breeder kelinci,” terang dia.
Sekadar diketahui, turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Batu, Sugeng Pramono, dan utusan Wali Kota Batu, AKP Diana Puji Astuti yang mewakili Kapolres Kota Batu, serta Kasi Humas Polres Batu Iptu Ivandi Yudhistiro.
” Maksud dan tujuan diselenggarakan acara ini sebagai wadah pembelajaran kualitas kelinci dan ajang silaturahmi bagi sesama peternak kelinci di Indonesia, khususnya di Malang Raya dan sekitarnya,” katanya.
Selain itu, kata dia, dalam kontes ini juga sebagai wadah menampilkan hasil breeding kelinci terbaik peternak.
” Selain itu, memberikan fasilitas untuk evaluasi kualitas kelinci serta mensosialisasikan dan mengedukasi kualitas kelinci yang bagus sesuai dengan standarisasi ARBA,” harap Dirga sapaan akrabnya.
Terpisah, anggota panitia pelaksana kontes Eko Sabdianto, yang juga breeder spesialis kelinci Holland Lop dan sekaligus ketua FKJKB menambahkan, selain sebagai ajang silaturahmi bagi sesama peternak atau breeder.
” Dipilihnya Kota Batu sebagai tempat diselenggarakannya event tersebut untuk membangkitkan perekonomian bagi pelaku usaha wisata di Kota Batu,” jelasnya.
Karena, jelas dia, dengan dilaksanakan di Kota Wisata Batu, menurut Dian sapaan akrabnya, peserta yang dari luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri bersama keluarganya bisa menginap di hotel dan sekaligus berwisata di Kota Batu.
” Otomatis hal ini dapat menambah pemasukan bagi pelaku usaha seperti hotel dan restauran serta tempat-tempat wisata yang ada di Kota Batu,” ungkapnya.
Lantas, ungkap dia, jika situasi pandemi selama ini, menurutnya benar – benar melemahkan sektor perekonomian,terlebih Kota Batu sebagai sentra wisata.
” Akibat pandemi roda perekonomian memang terpuruk. Namun para pelaku usaha baik kuliner, UMKM dan pengelola tempat wisata tidak boleh menyerah, ekonomi harus bangkit dan kembali bergeliat lagi. Semoga pandemi segera berakhir,” timpalnya ( Gus).
Leave a Reply