Pelukis Keramik Gelar Pameran Tunggal 

Pengunjung satu melihat pameran tunggal lukisan keramik karya Muchlis Arif

BATU (Surabayapost.id) – Ingin memberi ruang dialog dari hati kehati dengan masyarakat luas, pelukis keramik Muchlis Arif, menggelar pameran tunggal.  Ratusan karya seninya yang terbuat dari keramik dipamerkan di galerinya, Jl Merak, Perumahan Batu Permai, Kota Batu, Sabtu (21/9/2019) malam.

Dengan hasil karyanya yang unik dan banyak mengarah ke kontemporer itu, pria yang sapaan akrabnya Arif ini, tak heran kalau galerinya sering dikunjungi pecinta seni. Itu  mulai dari pelajar, mahasiswa, bahkan banyak pula wisatawan dari mancanegara. Mereka datang untuk belajar. 

“Mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga wisatawan pernah belajar di tempat kami. Mereka belajar teknik prosesi keramik meski secara manual ini,” katanya.

Dengan begitu, kata dia, di tengah persaingan pasar yang semakin ketat dan dengan minimnya sarana , menurutnya itu yang menjadi kendala. Meski begitu, Arif berharap besar dengan apa yang telah ia lakukan bisa membuat perajin keramik tetap bertahan.

“Kami menggeluti kerajinan keramik ini sudah menjadi pilihan. Karena kerajinan tradisional ini adalah salah satu budaya yang perlu dilestarikan, di Bumi Malang Raya ini,” sergah Arif bangga.

Selain itu, menurut dia, pangsa pasarnya disebutkan, juga sudah mencapai Bali, Jakarta dan Surabaya,serta ke luar negeri, Italy, Canada, Singapore dan Maldive.

“Rumah kami juga terbuka lebar bagi anak-anak muda yang ingin belajar dan menyalurkan kreatifitasnya untuk membuat keramik.

Intinya dalam pameran ini bagi saya adalah ruang dialog antara saya sebagai seorang seniman dengan masyarakat luas.

Dengan pameran tunggal ini, setidaknya  mereka bisa berkunjung disini, dialog dari hati ke hati, tukar pikiran dan sebagainya,” harapnya.

Dengan begitu pula ,menurut dia, disitu ada kontek idealis dan pragmatis ketemu.Dengan demikian, menurutnya bisa mencari kesejatian dirinya.

“Karya – karya ini jejak dari pikiran saya ketika ber monolog.Nah jejak itu sebagai trigger atau pemicu kita dialog, jadi misalnya ada judul sendiri penuh warna, ini sebenarnya kita atau saya sendiri monolog,” paparnya.

Lantas, papar dia, orang sendiri kan dalam kesendirian banyak cara dalam bertapa. Menurutnya, dengan bertapa, ada yang meditasi ada yang tahajud ada pula yang munajat, serta ada yang konterpelasi.

” Apapun namanya sendiri, tapi di saat sendirian, itu kita banyak pertanyaan banyak ide dan gagasan untuk karya sendiri penuh warna. Kalau dalam kontek teknik keramik ini saya sudah bicara keramik,maka saya menemukan satu teknik itu. Teknik kolamik (kolase keramik) dimana dalam teknik kolamik ini karya saya ini,” urainya.

Dengan demikian, lanjut dia, misalnya saat dibakar dan ditemukan dengan barang yang baru, maka kata dia, bicara keramik itu bicara Art keilmuan teknologi dan matematik.

“Bikin keramik seperti itu jadi tidak semudah yang kita bayangkan. Menariknya semakin sulit semakin saya geluti tak ada kata habis untuk dieksplorasi.Selain saya bikin untuk keperluan sehari-hari , saya juga bikin yang Art seperti ini,”seru Arif bangga (Gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.