Ratusan Ibu Beradu Kreatifitas Menghias Tumpeng

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Widayati menyaksikan Camat Lowokwaru Imam Badar membantu menguasai tumpang.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Widayati menyaksikan Camat Lowokwaru Imam Badar menghias tumpang.

MALANG (SurabayaPost.id) –
Ratusan ibu beradu kreatifitas menghias tumpeng, di halaman kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, Rabu (27/03/2019). Kreasi tumpeng tersebut dipersembahkan sebagai rangkaian menyambut hari jadi Kota Malang ke 105, yang diikuti 26 kelompok peserta.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Hj Widayati Ssos, MM, mengaku bangga dengan antusiasnya peserta “Pesertanya luar biasa,” kata istri Wali Kota Malang, Sutiaji.

“Lomba Tumpeng ini, sebagai ucapan rasa syukur atas usia Kota Malang ke 105. Antusiasme terlihat dari kreasi yang ditunjukkan peserta. Jenis bahan mungkin hampir sama. “Sedangkan kreasinya menunjukkan semangat dari peserta,” tutur Hj Widayati Sutiaji usai membuka acara.

Menurutnya, tumpeng secara filosofi mengandung banyak arti dan makna. Dengan bentuk mengerucut ke atas, bisa berarti simbol hubungan makhluk kepada penciptanya.

“Di sekitar Tumpeng, ada 7 macam jenis lauk. Pitu itu berarti pitulungan (red _ pertolongan). Jadi diharapkan, manusia selalu mendapatkan pertolongan,”

Selain itu, itu lanjutnya, Tumpeng bentuknya mengerucut (runcing ke atas), dimaksudkan sebagai perlambang hubungan manusia kepada penciptanya. Sementara serangkaian lauk yang ada di sekitar Tumpeng, selain pertolongan juga bermakna kemakmuran warga.

Sementara itu, Camat Lowokwaru H. Imam Badar yang akrab disapa Abi menjelaskan, jumlah peserta ada 26 tim. Semuanya telah menunjukkan kepiawaiannya menjadi yang terbaik.

“Peserta dari Kelurahan ada 12, dari PKK Kelurahan juga 12 tim, 1 tumpeng dari Kantor Kecamatan, 1 tumpeng lagi dari Koordinator Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Jadi semuanya ada 26,” tutur Abi.

Dari lomba Tumpeng imbuhnya, juga menunjukkan kebersamaan warga. Apalagi tidak lama lagi dilaksanakan pesta demokrasi, yang sangat dibutuhkan persatuan. Mengingat, sangat mungkin antar warga berbeda pilihan politiknya.

Lebih penting lagi, meski ada kegiatan di halaman kantor Kecamatan, namun pelayanan ke masyarakat tetap berjalan normal seperti biasa.

“Pelayanan itu merupakan hak warga dan harus tetap berjalan. Sudah diatur sebelumnya, dan pelayanan di kantor Kecamatan Lowokwaru tetap berjalan normal. Hal yang sama juga dilakukan di semua kelurahan. Dan itu telah saya instruksikan di setiap Kelurahan,” tutur Abi didampingi, ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Lowokwaru, Hj Lilik Hariyani. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.