Setelah Puluhan Tahun, Pemkot Batu Bedah Rumah Nenek Supiah 

Nenek Supiah bersama para tokoh dan Anggota DPRD Batu, H M Didik Bianto,

BATU (SurabayaPost.id) – Nenek Supiah kini bisa bernafas lega.  Sebab rumah berukuran 3X4 meter persegi yang dihuni bersama dua cucunya selama puluhan tahun dibedah sehingga menjadi layak huni. 

Pembedahan rumah nenek Supiah itu dilakukan  Pemkot Batu lewat Dinas Sosial. Selain itu didukung swadaya masyarakat yang dimotori anggota DPRD Batu H M Didik Subianto.

Usai dibedah, nenek Supiah yang warga Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, Kota Batu, terlihat senang. Dia pun mengungkapkan kesenangan dan kelegaannya tersebut, Jumat (31/1/2020).

Menurut Supiah sudah puluhan tahun tinggal di rumah berukuran 3X 4 tanpa ada fasilitas jamban  serta kamar mandinya. Dia selalu menumpang di tetangganya atau di sungai.

“Terimakasih kepada Pemkot Batu melalui dinas terkait dan H M Didik Bianto yang menjadi motor bersama tetangga sekitar terkait kekurangan biaya bedah rumah ini,” ungkap Supiah.

Selanjutnya Supiah mengaku sekarang sudah punya kamar mandi dan jamban sendiri serta satu kamar yang ada di lantai atas dan dapur. “Dulunya, tidur di satu ruangan bersama anak dan kedua cucu saya,” ngakunya.

Sementara itu, HM  Didik Subianto dari politisi partai PKB ini mengaku ditahun ini anggota legislatif Kota Batu menyetujui anggaran untuk bedah rumah sejumlah 100 RTLH.

Dari tahun sebelumnya lebih besar jumlahnya karena hanya diplot untuk bedah rumah dianggarkan hanya 50 RTLH.

“Alhamdulillah ini semua demi masyarakat Kota Batu yang rumahnya tidak layak huni, di tahun ini Banggar menaikkan plot bedah rumah untuk 100 RTLH. Jumlah itu kami naikkan dua kali karena melihat program RTLH sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” tandas Didik Bianto.

Selanjutnya menurut Didik Bianto mengaku senang karena pada hari ini bisa menghadiri penyerahan kunci rumah humi Bu Supiah yang sudah rampung.

“Program bedah rumah ini tak akan bisa berjalan maksimal dan tidak bakal bisa dilakukan oleh pihak pemerintah atau legislatif.

” Kalau tidak ada campur tangannya warga setempat.Mulai dari tenaganya sampai kekurangan biaya pembangunannya. Dengan andil besar tangan tangannya warga sekitar, maka terwujudlah rumah ini,” paparnya.

Itu papar dia, perlu adanya bantuan warga sekitar secara swadaya dan swakelola. Baik bantuan secara fisik maupun materil. Sehingga program bedah rumah bisa berjalan maksimal. 

“Misalnya  prosesi serah terima bantuan bedah rumah milik Ibu Supiah (63) di RT 1 RW 8 Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu,Kota Batu ini. Dengan total anggaran sekira Rp 40 juta dan dikerjakan selama dua bulan sejak November 2019.Sedangkan dari anggaran APBD 2019 dibantu senilai Rp 30 juta.Dan sisanya mendapat bantuan dari masyarakat senilai 10 juta,” pungkasnya. (Gus) 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.