BATU (SuravayaPost.id) – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko turun jalan, Sabtu (4/7/2020) malam. Dia didampingi Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama SIK MIK bersama Pabung Kodim 0818 Mayor Arm Choirul Effendy dan petugas Gugus Covid-19 pimpin langsung pelaksanaan rapid test di tiga lokasi.
Aksi Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Batu tersebut tak hanya menyapa masyarakat di tiga lokasi. Mereka juga melakukan ralid test.
Rapid test tersebut dilaksanakan saat menyasar tiga tempat. Di antaranya Alun – alun , Cafe Omah Kumpul dan kawasan Jalan Jalibar , Oro – Oro Ombo, Kota Batu.
Rapid test itu dilakukan bagi orang-orang yang diketahui berasal dari luar Kota Batu. Selain itu masyarakat yang tidak menggunakan masker.
Praktis pada saat kegiatan tersebut berlangsung, di alun-alun ada 16 orang dirapid test. Kemudian di Kafe Omah Kumpul sejumlah 2 orang dan di Jl Jalibar, Oro-Oro Ombo terdapat sejumlah 19 orang.
Mereka diketahui berasal dari daerah luar Kota Batu. Misalnya dari Surabaya, Nganjuk, Pasuruan. Disamping itu, Sidoarjo, Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Hasilnya memang semuanya dinyatakan nonreaktif. Walikota perempuan yang pertama di Malang Raya yang sapaan akrabnya Bude ini mengaku dalam pemantauannya masyarakat Kota Batu dan pengunjung wisatawan sekitar 95 persen membawa dan menggunakan masker.
“Setiap hari kami akan terus berpatroli untuk mengontrol dan mendisiplinkan masyarakat.Teringat penegasan dari Gubernur Jawa Timur ( Jatim) , Bu Khofifah ia bilang bahwa 70 persen masyarakat Jatim tidak disiplin menggunakan masker.Tapi alhamdulillah untuk Kota Batu jauh sudah lebih baik” katanya.
Selanjutnya, kata dia, dengan adanya pembukaan alun-alun, menurutnya pada hari weekend diakui terjadi peningkatan jumlah pengunjung yang datang. “Sehingga terjadi kerumunan banyak orang. Kami meminta kesadaran masyarakat untuk tetap menaati Standar Operasional Prosedur (SOP) Kesehatan,” katanya.
Dan di alun-alun ini juga dijaga personel aparat dari Kepolisian dan TNI serta Satpol PP. Mereka berusaha untuk mendisiplinkan masyarakat.
Selanjutnya pada saat orang nomor satu di lingkungan Pemkot Batu menyambangi pedagang makanan dan minuman di Pasar Laron dan Foodcourt,. “Hampir semua pedagang sudah menggunakan masker, bahkan ada juga yang menggunakan face shield,” terang dia
“Saya sudah bilang ke Pak Eko Suhartono, Kepala Diskoperindag, bagi pedagang yang ketahuan tidak menggunakan masker tidak diperbolehkan berjualan karena kami ingin menjaga Kota Wisata Batu terutama pedagang,” tagasnya.
Kemudian tegas dia untuk para pedagang yang tempat berjualannya terbuka membuat tirai plastik seperti yang ada di supermarket, Bude menyarankan supaya lebih hegienis makanan atau minuman yang dijual.
“Nanti saya meminta kepada Pak Wawali ketika bergantian mengontrol masyarakat ini apakah saran kami dilakukan atau tidak, nah ini nanti kalau tidak akan kami minta untuk beli plastik,” timpalnya.
Sementara itu Kapolres Batu yang sapaan akrabnya Harvi mengaku ada sejumlah 500 masker yang sudah dibagikan kepada masyarakat pada saat giat.
“Kegiatan yang dilakukan sebagai upaya mendukung gerakan Jatim Bermasker, Jatim Sehat.Ini tetap terus kami gelorakan, karena masih diketahui ada masyarakat yang habis makan atau rokokan maskernya tidak dipakai kembali,” katanya.
Untuk itu,kata dia, dengan salah satu upaya edukasi pencegahan Covid-19 ini, ia berharap dapat menekan laju peningkatan jumlah positif Covid-19, karena.
“Di Kota Batu saat ini masih masuk dalam Zona Merah menjadi Zona Hijau ,” pungkasnya. (Gus)
Leave a Reply