Wali Kota Dewanti Harapkan Tempe Beji Terkenal

Wali Kota Dewanti Rumpoko saat melihat bahan dasar tempe kedelai

BATU (Surabayapost.id ) – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, menghadiri penutupan Festival Kampung Tempe Desa Beji,yang digelar di Lapangan Ganjaran Desa Beji, Jumat (23 /8/2019) malam.

Festival Kampung Tempe Desa Beji, yang digagas para pemuda melenial yang tergabung di Karang Taruna desa setempat itu, berlangsung selama dua hari, sejak Rabu, 21 sampai , Jumat 23 Agustus 2019.

Dalam sambutannya orang nomor satu dilingkup Pemerintahan Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengaku sangat berharap besar usaha tempe Desa Beji akan lebih terkenal dan bisa menjadi jujukan wisatawan yang berwisata di Kota Batu.

Punjul Santoso dan Kabag Humas Pemkot Batu, Suliyana bersama warga Desa Beji

” Satu kampung usaha tempe itu, sekitat 100 pengusaha tempe disebuah tempat Desa Beji.Saya senang, dan ingin lebih memajukan usaha tempe ini,agar lebih terkenal lagi.

Selain itu, terkait usaha – usaha barunya pula, sejenis puding dan piyah,” janji Dewanti Rumpoko.

Untuk itu, Dewanti Rumpoko, meminta Dinas Perdagangan juga pemberdayaan untuk mendampingi agar lebih banyak dan lebih bagus supaya produk tempe itu laku dijual dipasaran.

” Jadi saya minta kepada Dinas Pariwisata agar produksi dikampung tempe di beji ini,tidak hanya semata memproduksi dan menjual saja. Tapi saya ingin Dinas Pariwisata bisa mempromosikan agar tempat tersebut menjadi jujukan bagi wisatawan yang ingin melihat produksi tempenya, dan kemudian membeli hasil nya,” harapnya.

Lantas harap dia, tempe – tempe yang dimaksut yang masih mentah, maupun yang sudah jadi, diharap bisa menjadi destinasi wisata sendiri yang punya warna tersendiri juga.

” Sehingga bisa menjadikan tambahan inkam bagi para pengusaja tempe di Sesa Beji. Jadi tolong diperhatikan oleh Dinas Pariwisata supaya, nanti berkolaborasi, dan saya minta Pj Kepala Desa Beji, supaya segera bisa berhubungan dengan Dinas Pariwisata dan dinas Perdagangan Pemkot Batu ,” sarannya.

Olehkarena itu, Dewanti Rumpoko,mengaku senang dan bangga, terkait giat yang sangat luar biasa.Alasannya, yang punya gawe dari anak – anak muda yang didominan dari kaum perempuan semua, yang tergabung dalam Karang Taruna, yang luar biasa.Dengan demikian.

” Festival Beji Kampung tempe ini, sedianya bisa diagendakan setiap tahun agar tetap ada event seperti ini.Pemkot Batu akan terus mensport dengan berlanjutnya kegiatan seperti ini ,” mintanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menambahkan, bahwa festival tempe yang dimaksut, Politisi dari partai PDIP ini menginginkan terus berkelanjutan dan tidak  hanya sebatas dua sampai tigakali , lalu rampung.

” Karena saya ingin Desa Beji, seperti yang disampaikan Bu Wali Kota Batu tadi, dari dinas yang terkait agar memperhatikan agar bisa mensport,” ungkapnya.

Olehsebab itu, ia berharap,dengan  kelangsungan bahan baku tempe itu harus selalu ada.Makadari itu, Diskoperindag dan dinas – dinas yang terkait bisa menseprot dengan harapan tempe Beji tersebut, jadi luar biasa rasanya,dan bisa menembus pasar diwilayah Jawa Timur,  selain itu.

” Produksi tempe itu agar tidak hanya dibatu, tetapi bisa berkembang di Jawa Timur. Karena sejak dulu tidak ada istilah tempe – tempe yang lain.Karena tempe itu sejak dulu  hanya ada tempe Beji.Jadi masyarakat kalau hijrah kebatu, setidaknya yang akan dicari pertama kali, adalah tempe – tempe produk dari Beji,” harapnya.

Dengan demikian, Punjul Santoso berharap kepada Bapak – Bapak dan Ibu – Ibu warga Desa Beji, agar dapat melastarikan tempe – tempe itu bisa menjadi sasaran oleh – oleh utama dari wisatawan yang berkunjung  ke Kota Wisata Batu .

Diwaktu yang sama, Pj Kepala Desa (Kades) Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Edwin Yogaspatra, membeberkan beragam rangkaian giat yang dimaksut.

“Festiival Kampung Tempe Beji, di mulai sejak Rabu  21 Agustus sampai 23 Agustus 2019,ada acara sarasehan Bangsa Indonesia, Kenduri Seni, lomba street fashion show, dan  isuk dele sore tempe, serta beji karnaval bengi, dan masih seabrek acara yang lainnya,” ujar Edwin.

” Sedangkan terkait rangkaian acara mental tempe adalah mental kerakyatan,jadi  bukan mental kapitalistik.Dengan berlangsungnya prosesi ini, dihibur pula, dengan beragam  tarian kolosal yang diiringi tembang Gembang Dele yang ditarikan sejumlah 750 warga Desa Beji dalam Festival Beji Kampung Tempe,” pungkasnya  (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.