BATU (SurabayaPost.id) – Kampung Tangguh dari wabah Covid-19 di Kota Batu akan dijadikan satu konsep. Sehingga standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan sama.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Kamis. (28/5/2020). Menurut Walikota perempuan pertama di Malang Raya yang sapaan akrabnya Bude ini, Kampung Tangguh itu ada di beberapa Kelurahan/desa.
Di antaranya dia sebutkan seperti Kelurahan Temas dan Sisir. Selain itu Desa Pendem dan Giripurno serta Kelurahan Songgokerto.
“Awalnya memang pakai konsep mereka sendiri. Itu mau dijadikan satu konsep sehingga SOP mereka sama. Ada thermogun, ada administrasi dan sebagainya yang muaranya nanti bisa mandiri,” katanya.
Dijelaskan dia bila Kampung Tangguh itu tidak hanya tergantung pada ketersediaan fasilitas. Misalnya, adsnya lumbung desa, ketersediaan sayur mayur serta kolam ikan atau lauk pauk.
Namun, lanjut dia, juga sangat tergantung pada keterlibatan masyarakat. Mereka, kata dia, harus berpartisipasi secara aktif dalam menegakkan Kampung Tangguh dari wabah Covid-19 itu.
“Jadi kuncinya ada pada mereka. Yakni, mereka saling peduli. Tetangga dengan tetangga saling memberi perhatian. Ada tetangga lebih bisa perhatian pada tetangga yang butuh. Nah hal hal seperti itu yang kita ciptakan. Muncul kesadaran gotong royong antar tetangga,” harapnya.
Untuk itu, lanjut dia, semuanya masih mau dirapatkan. Sehingga Kota Batu punya konsep yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan warga Kota Batu.
Itu mengingat terang dia, Kota Malang punya konsep sendiri. Begitu juga dengan Kabupaten Malang menurutnya juga punya konsep sendiri.
“Nanti sama Ibu Gubernur Jatim kita diskusikan. Kemudian jadi sebuah konsep kebersamaan di Malang Raya,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama SIK MIK, mengaku berterimakasih. Alasannya karena bisa mendampingi Gubernur dan Kapolda Jatim, bersama Pangdam.
“Mereka telah bersama – sama ke Kota Batu meninjau pelaksanaan kampung tangguh yang ada di Kota Batu. Ini merupakan pilot project yang ada di Desa Pendem , Kecamatan Junrejo, Kota Batu,” kata Harvi.
Selain itu, lanjut Harvi di Kota Batu sebenarnya sudah disiapkan empat kampung tangguh sebagai role model awal di Kota Batu. Di antaranya Desa Pendem, Giripurno, Kelurahan Temas dan Kelurahan Songgokerto.
“Tetapi karena memang keterbatasan waktunya Ibu Gubernur hanya bisa mengunjungi yang ada di Dusun Pendem. Kampung tangguh ini kita harapkan nanti akan jadi garda terdepan yang akan menjadi masyarakat itu mampu membentengi dirinya sendiri,” harapnya.
Dengan adanya asistensi dari Pemkot Batu,Maka, menurut Harvi,Polres, Kodim, untuk bisa masyarakat nantinya bisa menjaga wilayahnya sendiri agar terbebas dari Covid – 19.
“Dan juga melakukan upaya – upaya apabila seandainya ada kondisi terburuk, seperti mereka siap dengan tim relawan yang mengevakuasi pasien Covid – 19. Kemudian mereka juga akan siap dengan tim relawannya sendiri melakukan pemulasaran jenazah,” tegasnya.
Karena, setelah melihat lumbung pangan yang ada di Dusun Pendem, Harvi meyakini sangat potensial.
“Karena merupakan penghasil beras sendiri yang ada di Kota Batu yang wilayahnya menghasilkan beras. Kemudian juga beraneka ragam tanaman pangan. Termasuk juga ada pembudidayaan ikan lele secara mandiri dan juga kelompok taninya,serta ternak kambing yang berhasil,” puji Harvi.
Oleh karena itu, pucuk pimpinan Polres Batu yang terkenal ramah di ini menaruh banyak harapan. “Mudah mudahan selain sebagai kampung tangguh, nantinya Dusun Pendem ini bisa menjadi satelit atau penyokong bagi kampung tangguh lainnya di bumi Kota Batu,” timpalnya.
Kepala Desa ( Kades) Pendem Tri Wahyu Efendi menambahkan bahwa untuk kampung tangguh diakui memang setelah adanya Covid – 19. Yakni pada saat pertama kali diumumkan Presiden RI Joko Widodo.
“Jadi kita buat kampung tangguh ada empat empat unit kemandirian warga. Pertama unit kesehatan, ketahanan pangan, keamanan dan publikasi,” terangnya.
Itu terang dia, terkait dengan kepedulian warga yang jadi satu bentuk. Yaitu untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Masyarakat menumbuh kembangkan kedisiplinan masyarakat. Itu mulai jaga jarak, cuci tangan dan publikasi keamanan lingkungan. Termasuk pangan bentuk kegotong royongan, karena jangan sampai warga tidak makan,” harapnya.
Dengan begitu, lanjut dia, kebetulan Desa Pendem ada lumbung pangan, lumbung terpadu termasuk ternak ikan lele dan kambing bantuan dari Pemkot Batu. Sekarang dari 10 ekor kambing bertambah menjadi 38 ekor kambing.
“Sedangkan yang untuk kesehatan, membidangi dan mencatat keluar masuknya warga luar daerah dan keluar masuknya warga. Itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Dan alhamdulillah Desa Pendem juga tidak berharap adanya Covid – 19,” katanya.
Sedangkan terkait keberadaan pos pangan juga disediakan. Khususnya di Dusun Pendem RW 1 yang meliputi 5 RT. Yakni mulai dari RT 1 sampai 5 .
“Kemudian yang lumbung pangan setiap kali panen padi dari sejumlah 35 hektar dalam satu hektarnya bisa mencapai 5 ton gabah. Artinya dari sejumlah 35 ghetar tersebut sekali panen bisa mencapai sejumlah 175 ton gabah,” jelasnya.
Oleh karena itu, Pendik berharap kampung tangguh ini bisa menjalar di desa – desa lain. Khususnya yang tersebar di Kota Wisata Batu.
“Itu semua untuk mencegah penyebaran Covid – 19 , sekaligus menumbuh kembangkan budaya masyarakat dalam kegotong royongan seperti sedia kala yang telah jadi budaya para leluhur kita,”pungkasnya (Gus/ADV)
Leave a Reply