MALANG (SurabayaPost.id) – Destinasi wisata Pantai Ngudel sangat dikagumi wisatawan mancanegara. Sebab, wisata pantai yang terletak di Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Jatim itu dinilai lebih indah daripada Pantai Alexandria di Mesir.
Penilaian tersebut diungkapkan tiga mahasiswa asing IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, saat berkunjung ke kawasan tersebut, Kamis (27/8/2020). Di antara ketiga mahasiswa asing itu adalah Aziza Akbari dari Afghanistan, Hagar Ali asal Mesir serta Rayan dari negara Sudan.
Mereka sedang kuliah di kampus IBU Malang. Kala civitas akademika kampus IBU ini menggelar kegiatan bersama jurnalis di pantai Ngudel, tiga mahasiswa asing itu diajak serta.
Mereka sangat menikmati keindahan Pantai Ngudel. Maklum, mereka secara jujur mengakui keindahan panorama alam yang ada di Pantai Selatan itu.
“Saya benar-benar menikmati keindahan alam pantai ini. Sungguh luar biasa. Keindahannya mengalahkan Pantai Alexandria di negeri kami,” kata Hagar Ali, mahasiswa program magister IBU Malang, yang diamini Aziza Akbari dari Afghanistan, serta Rayan asal Sudan.
Menurut mereka, Pantai Ngudel tak hanya meyuguhkan panorama alam yang indah. Namun, juga bisa dijadikan area bermain yang nyaman dan menenangkan.
Alasannya, pantai Ngudel memiliki pasir putih yang tebal. “Enak dan nyaman untuk bermain pasir. Sedangkan Pantai Alexandria, pasirnya tipis,” kata wanita yang terlihat energik ini.
Selain itu, kata dia, gemuruh gelombang ombaknya yang besar terdengar indah di telinga. Menurut dia, punya potensi untuk dijadikan tempat bermain selancar.
Begitu juga tanaman hutan pingsan udang. Keberadaan hutan tersebut diakui semakin membuat pantai yang memiliki banyak tebing itu semakin eksotis.
Makanya, dia menegaskan jika Pantai Ngudel lebih indah daripada pantai Alexandria yang berada di kota terbesar kedua di Mesir setelah Kairo. “Pokoknya Pantai Alexandria yang merupakan kawasan wisata favorit rakyat Mesir kalah dengan Pantai Ngudel ini,” tandasnya.
Karena itu tiga mahasiswa asing IBU ini berjanji suatu saat akan kembali lagi ke Pantai Selatan. Mereka akan menginformasikan keindahan alam pantai tersebut pada keluarga, kerabat dan teman-temannya.
“Kami beruntung bisa kuliah di kampus IBU Malang. Sebab, bisa diajak menikmati keindahan pantai-pantai yang ada di Indonesia. Ini pengalaman langka yang sulit dialami lagi,” jelasnya.
Karena itu ketiga mahasiswa asing tersebut tak mau melewatkan begitu saja setiap momen yang diikuti. Mereka mengabadikan pengalamannya lewat berswafoto. Baik itu di pantai, tebing dan kawasan hutan pingsan udang.
Sementara itu, Rektor IBU Malang Dr Nurcholis Sunuyeko, mengaku lega. Sebab, dalam acara bertajuk Brakrak Karo (mBakar) Wartawan itu tidak hanya mengajak para jurnalis, beberapa civitas akademika termasuk mahasiswa asingnya.
“Program ini merupakan ajang silaturahmi bagi kami. Tujuannya untuk memperkuat sinergi dengan jurnalis yang sudah terjalin baik selama ini,” kata rektor yang akrab disapa Yai ini.
Jika dalam acara Mbakar Wartawan itu mengajak mahasiswa asing, menurut Yai, itu untuk mengenalkan kondisi lingkungan dan keindahan alam Indonesia. “Ya selain mendidik tata cara tradisi orang Indonesia, kami juga ingin mempromosikan keindahan alam Indonesia pada mereka,” tutur Yai saat didampingi Kepala Pusat Kerjasama dan Humas IBU Malang, Dr Rochsun.
Karena itu, yai rektor ini bwrharap melalui satu kegiatan bisa memberikan manfaat yang multi efek. “Bisa rekreasi, bersilaturahmi, memberi pelajaran baru pada mahasiswa asing dan bisa mempromosikan destinasi wisata di Indonesia ke mancanegara lewat mahasiswa asing,” pungkasnya. (lil)
Leave a Reply