BATU (Surabayapost.id) – Kembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Kota Batu menggelar pelatihan bertajuk ‘Training on Business Growth, Melek Bisnis dan Pajak’ di Aston Inn Batu, Rabu (17/7/2024).
Kegiatan dengan melibatkan puluhan pelaku bisnis kreatif se-Kota Batu ini bertujuan untuk memperkuat fondasi UMKM dalam mengelola keuangan dan mengembangkan bisnis mereka ditengah tantangan ke depan, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya perpajakan.
Menurut Ketua DPC Gekrafs Kota Batu, Tamzil Ainnur Rizal pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen Gekrafs untuk mendukung perkembangan ekonomi kreatif di Kota Batu.
“Kami berupaya untuk terus memberikan edukasi dan pelatihan bagi para pelaku bisnis kreatif agar mereka dapat mengembangkan usahanya dengan lebih baik ke depan ditengah banyaknya tantangan. Terutama manajemen pengelolaan keuangan serta perpajakan,” katanya.
Dalam giat ini, Rizal berharap para pelaku UMKM di Kota Batu dapat lebih siap menghadapi tantangan bisnis di era digital dan globalisasi.
Pemahaman yang lebih baik tentang manajemen bisnis dan perpajakan diharapkan dapat membantu mereka mengembangkan usaha dengan lebih optimal dan berkontribusi positif bagi perekonomian daerah.
“Karena UMKM merupakan bagian penting dan memiliki sumbangsih besar bagi daerah maupun nasional. Terlebih UMKM di Kota Batu memiliki potensi besar dan patut dikembangkan eksistensi mereka. Semoga sinergi dan kolaborasi antar pelaku usaha kreatif di Kota Batu dapat terus terjalin, sehingga dapat berkembang dan maju bersama,” paparnya.
Ini papar dia, dalam pelatihan ada tiga sesi pembahasan utama yang digelar. Pertama disampaikan oleh pakar bisnis pemilik waralaba terbesar di dunia yaitu CEO Baba Rafi, Hendy Setiono yang mengusung pengenalan dan analisis bisnis yang mencakup etika, pengelolaan, dan pengembangan usaha.
Dalam paparannya, Hendy menekankan pentingnya etika dalam menjalankan bisnis. Etika bisnis adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan dari pelanggan dan mitra. Kemudian ia juga menjelaskan berbagai strategi pengelolaan usaha yang efektif.
“Pelaku UMKM dan ekonomi kreatif perlu memiliki sistem pengelolaan yang terstruktur untuk dapat berkembang secara berkelanjutan. Inovasi dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan pasar adalah hal yang tidak boleh diabaikan oleh pelaku usaha,” katanya.
Disesi kedua, berlanjut pembahasan akuntansi pencatatan pembukaan laporan keuangan bagi pelaku UMKM yang dibawakan oleh Satria Wicaksono dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) SISCO. Dalam penjelasannya ia memberikan panduan praktis mengenai cara pencatatan dan pembukuan laporan keuangan yang baik bagi pelaku UMKM.
“Pembukuan yang baik memungkinkan pengusaha untuk memantau kondisi keuangan bisnis mereka dengan lebih jelas sehingga mudah dalam pengembangan ke depan. Pajak tidak harus menjadi beban jika dikelola dengan baik,” katanya.
Lantas pada sesi ketiga perhitungan untuk wajib pajak pribadi dan badan serta tata cara pelaporannya yang dilakukan KPP Pratama Batu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang dihelat oleh Gekrafs Batu dan menunjukkan peran penting menjadi wadah ekraf. Tentu kegiatan ini sejalan dengan visi misi Pemkot Batu dalam pengembangan ekonomi kreatif dan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Pelatihan ini sangat luar biasa, apalagi Gekrafs Batu mampu mendatangkan narasumber berkelas dan berkualitas serta mumpuni di bidangnya. Ekraf Batu bisa maju dengan peran serta dan sinergi yang berkelanjutan didukung dengan kota wisata yang luar biasa. Makanya saya optimis ekraf semakin berjaya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Gekrafs Kota Batu Lili Indayani menambahkan bahwa event yang digelar merupakan kebutuhan pelaku UMKM. Pasalnya banyak dari pelaku UMKM di Kota Batu yang mendapat surat cinta dari perpajakan (KPP Pratama).
“Event ini salah satu cara menjembatani antara pelaku UMKM dan apa yang mereka butuhkan. Karena mereka saat ini sangat butuh informasi terkait perpajakan dan pembukuan keuangan. Apalagi saat ini pajak tidak hanya menyentuh pelaku usaha makro, tapi juga pelaku usaha mikro,” urainya.
Untuk itu, melalui kegiatan ini, pihaknya berharap para pelaku usaha bisa mengelola pembukuan keuangan dan perpajakan. Dengan begitu pelaku UMKM tidak lagi takut terhadap pajak.(Gus)