Maksimalkan Hasil Perikanan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani Membangun UPI di Kampung Bandeng

GRESIK (SurabayaPost.id)–Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memaksimalkan peningkatan nilai ekonomi hasil perikanan dengan konsep modern dengan membangun Unit Pengolahan Ikan (UPI) Terpadu di Desa Puwodadi Kecamatan Sidayu. Pengolahan hasil perikanan targetnya meningkatkan daya simpan serta pengolahan dengan tujuan meningkatkan nilai jual hasil perikanan.

Bupati yang akrab di panggil Gus Yani secara seremonial telah meresmikan UPI di Desa Purwodadi, Kecamatan Sidayu, Rabu (6/03/24). UPI sengaja ditempatkan di kampung bandeng (Desa Purwodadi) yang telah dicanangkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang memiliki kapasitas 2 ton perhari.

Kecamatan Ujungpangkah adalah sentra budidaya ikan bandeng dan ikan laut yang mendapat perhatian serius oleh KKP. Atas perhatian pemerintah pusat menghibahkan berupa alat berat untuk normalisasi tambak di daerah utara. Termasuk di antaranya unit pengelolaan ikan yang merupakan hibah dari pemerintah pusat.

“Keberadaan UPI ini untuk meningkatkan nilai jual olahan ikan agar mampu memberikan nilai ekonomi. Dan sejak tahun 2021 Kecamatan Ujungpangkah ditetapkan sebagai kampung bandeng. Sehingga KKP ditindaklanjuti dengan membangun pengelolahan ikan terpadu yang hari ini kita resmikan,” ujar Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, Rabu (6/03/24).

UPI ini, kata Gus Yani akan menjari pusat transformasi pengolahan bukan hanya ikan Bandeng, tetapi juga bisa dimanfaatkan produk hasil ikan lainya. UPI akan menjadi sentra modern sehingga mampu mendongkrak penjualan karena produk yang dihasilkan akan menjadi banyak varian untuk meningkatkan nilai tambah produksi hasil pengolahan perikanan.

“Nanti akan bermacam-macam produk varianya. Misalnya bandang tanpa duri, abon ikan laut dan bandengan dan sebagainya. Cara penjualanya juga modern sehingga jaminan produk higinis dan bergizi,” terangnya.

Sebelum dikukuhkan menjadi kampung bandeng, lokasi sentra produksi jalannya masih rusak. Akhirnya dengan ihtiar bersama mendapat bantuan dari KKP sehingga jalan menuju UPI menjadi sangat layak dan nyaman bagi pengunjung yang hendak membeli produk olahan ikan.

“Jalan sudah bagus bantuan KKP. Insya Allah akan mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi penjualanya,” ungkapnya.

UPI juga akan menjadi tempat edukasi anak sekola SMA/SMK dan mahasiswa. UPI menjadi multi fungsi bukan hanya menjadi pusat perekonomian tetapi jiga pusat edukasi anak didik.

“Misalnya, SMK Perikanan, maupun Politeknik Perikanan. Serta menciptakan padat karya. Kita juga berharap ada kerjasama dengan stake holder terkiat. Salah satunya dengan RSUD Ibnu Sina untuk catering pasien bisa pesan ke UPI,” imbuhnya.

Kepala Dinas Perikanan Gresik M Nadlila menyatakan pembangunan UPI dilakukan mulai bulan Mei hingga Oktober 2023 dengan menelan anggaran Rp 2,3 miliar. Bangunan serta pengelolaan hibah tersebut diserahkan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) ke pemerintah daerah.

“Bentuknya hibah dari dana APBN. Penglolaanya ikut di manajemen PT Gresik Migas. Kami ikut mengawasi juga karena masih berkaitan dengan produk perikanan,” ungkapnya.