Diskopindag Kota Malang Ambil Langkah Strategis Untuk Pelaku UMKM Naik Tingkat

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi pada suatu acara beberapa waktu lalu. (ist)
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi pada suatu acara beberapa waktu lalu. (ist)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang terus mengambil langkah strategis untuk membuat pelaku UMKM naik tingkat. Hal tersebut sebagai upaya degradasi kemiskinan dengan menjaga masyarakat yang hampir miskin tidak jatuh miskin.

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan pemerintah bukan berfokus pada pemberian bantuan dalam bentuk barang. Salah satu cara untuk degradasi kemiskinan ialah memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap masyarakat supaya mandiri dalam berusaha.

“Kalau mereka berusaha akan mendapatkan penghasilan. Itu cara Diskopindag dalam mendidik masyarakat yang hampir miskin, kita latih untuk bisa berusaha. Kita memberikan pancingannya biar mereka bisa bekerja,” ujar Eko, Sabtu (28/10/2023).

Perhatian khusus akan diberikan Diskopindag Kota Malang bagi masyarakat yang masih merintis usahanya. Mulai dari kurasi dan pendampingan dilakukan hingga bisnis yang dijalankan dapat bertahan. Melalui cara tersebut, juga sebagai langkah untuk menaikkan kelas pelaku UMKM. Dari yang masih berskala kecil, dapat meningkat menjadi skala menengah, dan seterusnya

“Setelah mereka settle, tinggal penajaman, memberikan peluang yang lebih besar. Tapi untuk perintisan, tugas kami adalah mengangkat dari orang yang belum bekerja menjadi bekerja. Dari yang mikro menjadi kecil, dan kecil menjadi menengah. Itu sudah kita lakukan,” jelasnya.

Diskopindag Kota Malang juga rutin memberikan bantuan peralatan bagi pelaku UMKM. Eko berharap langkah yang dilakukan mulai dari kurasi hingga pendampingan mampu bergulir dengan terciptanya lapangan pekerjaan baru.

“Kalau mereka sudah berkembang, kita bisa hitung berapa pendapatan perkapita masyarakat setelah program berhasil. Tapi langkah-langkah awal kita didik mereka untuk bisa mempertahankan hidupnya, kita juga berikan mereka modal dan alat-alat produksi,” bebernya.

Eko menambahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi di Kota Malng mencapai 6,32 persen dan didominasi oleh UMKM di sektor kuliner. Kendati demikian tak dapat dipungkiri bahwa seleksi alam pasti terjadi di kalangan pelaku UMKM.

“UMKM yang tidak bertahan pasti ada karena faktor seleksi alam. Kita dan pelaku UMKM sudah melakukan upaya agar usaha mereka berhasil. Kita monitoring setiap hari. Arahan Pj Wali Kota Malang juga, langkah untuk mengatasi kemiskinan ekstrim telah kita lakukan,” pungkasnya. (*)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.