FTP UB Gelar Expo Pekan Kreatifitas Mahasiswa, Pertama Kalinya Pasca Pandemi

Expo Pekan Kreatifitas Mahasiswa FTP UB (ft.cholil)
Expo Pekan Kreatifitas Mahasiswa FTP UB (ft.cholil)

MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pasca pandemi Covid-19, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya (FTP UB), untuk pertama kalinya melaksanakan Expo Pekan Kreatifitas Mahasiswa
(PKM), di gedung FTP, Senin (22/08/22).

Dalam expo tersebut, menampilkan inovasi dan kreasi  para mahasiswa FTP. Hal itu dimaksudkan, untuk mengenalkan kepada mahasiswa baru, sekaligus research untuk kewirausahaan.

“Sejak mulai luring, kami yang pertama melakukan expo. Untuk mempresentasikan hasil karya dan inovasi mahasiswa. Untuk membentuk atmosfir serta sekaligus research kewirausahaan bagi mahasiswa FTP. Apalagi, baru saja dilakukan menyambutan mahasiswa baru,,” terang Profesor Yusuf Hendrawan, Wakil Dekan FTP bidang kemahasiswaan, Senin (22/08/22).

Terhadap sasaran mahasiswa baru, lanjut Prof Yusuf, adalah mengenalkan kepada Maba, bahwa ini adalah fakultas yang penuh inovasi dan prestasi. Fakultas tempat para inovator inovator muda.

“Untuk expo kali ini, diperagakan 16 produk inovasi. Beberapa adalah produk dari program ptm mahasiswa. Ada juga dari dana hibah research dari mahasiswa. FTP UB, satu satunya fakultas yang memberikan dana research untuk mahasiswa. Yang umum adalah untuk dosen,” lanjutnya.

Menurutnya, industri pendidikan adalah output mahasiswa. Karena itu, kata Yusuf, yang harusnya dibekali inovasi, adalah mahasiswa. Salah satunya yang dibekali adalah, beras analog.

Prof Yusuf Hendrawan, Wakil Dekan FTP bidang kemahasiswaan (ft.cholil)
Prof Yusuf Hendrawan, Wakil Dekan FTP bidang kemahasiswaan (ft.cholil)

Para mahasiswa diajarkan bagaimana membangun ide, mengimplementasikan sebuah ide, hingga mewujudkan menjadi sebuah produk hingga metode untuk memasarkan.

“Dari expo ini, diharapkan bisa menjadi spirit dan motivasi bagi mahasiswa FTP. Sementara itu para Maba, adalah penunjukkan ini fakultas ini tempatnya prestasi dan inovasi. Terbukti, menjadi juara 1, jumlah mahasiswa berprestasi nasional maupun internasional,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu Tim Mahasiswa FTP UB berhasil mengembangkan keilmuanya dengan menciptakan Raise (Brawijaya Analoq Rice).
   
Melalui Tim Riset Research and Study Club (ARSC), salah satu Lembaga Kedaulatan Mahasiswa (LKM) FTP UB, Ke 13 mahasiswa ini berhasil membuat bahan pokok menyerupai Beras pada umumnya, namun beras tersebut merupakan perpaduan antara tepung garut dan maizena yang difortifikasi tepung kacang merah.

Sekilas tidak ada yang perbedaan secara bentuk antara beras asli dengan beras Buatan dari Mahasiswa FTP Ub ini.
 
Namun dari segi rasa tentunya Brawijaya Analoq rice  atau Raise hasil karya mahasiswa ini tentu berbeda dengan beras asli lantaran bahan dasar dari Raise ini merupakan perpaduan dari antara tepung garut dan maizena yang difortifikasi tepung kacang merah.

“Raise ini merupakan perpaduan dari Tepung garut dan tepung maizena memiliki indeks glikemik rendah sehingga aman bagi penderita diabetes”ungkap Rosalia kulsum

Beras Analoq Raise, kata dia, sampai saat ini masih dalam tahap pengembangan. Setidaknya saat ini sudah ada 2 varian Raise dengan formulasi terbaik yaitu beras analoq dengan Fortifikasi Edamame dan Beras Analoq dari Singkong.

“Kedepan, bersama Tim Riset ARSC  kami akan terus mencoba menciptakan varian varian baru untuk rasa dari Beras Analoq  UB ini” Tutupnya (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.