Gubernur Ajak Kerja Keroyokan Hadapi Wabah Virus Korona

Wagub Emil E Dardak, Wawali Punjul Santoso dan Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama kala memantau terminal Kota Batu

BATU (surabayapost.id) – Dalam menghadapi situasi seperti ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kerja keroyokan. Itu disampaikan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak pada saat mengunjungi terminal Batu di Kota Batu, Selasa (17/3/2020).

Menurut Emil, berjalannya giat yang dilakukan di terminal Batu tersebut, mengaku sangat berterimakasih kepada Forkopimda.

” Terutamanya kepada Pak Wawali Kota Batu Punjul Santoso dan Pak Kapolres Batu AKBP Harviadhi Agung Prathama SIK MIK dan Kadis Perhubungan Provinsi,” katanya.

Itu kata dia, Gubernur Jatim pada situasi seperti ini disuruh kerja keroyokan. Artinya menurut dia semua apa yang bisa dilakukan, dikerjakan untuk memastikan masyarakat melihat bahwa pelayanan publik berjalan dengan baik.

Suasana di terminal Kota Batu

“Nah tadi kita lihat di ruang tunggu kenapa saya tadi pakai ini, ingati ini sebenarnya untuk yang sehat, tapi memang kalau yang ditempat yang memang sangat padat boleh juga pakai ini untuk preventif,” ungkapnya.

Selain itu ungkap dia, tadi menyemprotkan disinfektan di kursi dan bus. Tujuannya menurut dia agar penumpang turun dan di terminal bisa memastikan kalau ada yang agak demam, bisa dirawat karena di belakang ada ruang kesehatan. Ada wastafel dan tenaga kesehatan yang bisa ngeceknya.

“Yang paling penting walau semua menggunakan hand sanitizer, kalau di rumah jangan pakai. Lebih efektif menggunakan sabun kalau di rumah,” sarannya.

Karena saran dia lagi,kalau pakai hand sanitizer saat kepepet saja.Meski begitu menurutnya bukan untuk menghemat tapi lebih efektif sabun.Kemudian lanjut dia agar semua pihak sambil menunggu arahan dari pusat momen lebaran.

“Bahwa bencana nasional ini ditetapkan sampai 29 Mei mendatang.Artinya masuk mudik karena pergerakan masif. Yang kita tidak memungkiri adanya dampak ekonomi.Sebenarnya kami berusaha momen-momen kita membatasi aktivitas ini bisa ditekan segera tapi semakin cepat kita bergerak, maka semakin minim risiko menular,” ujarnya.

Logikanya, ujar dia sederhana, apabila membatasi interaksi atau social distance tadi itu, maka penularan ini menurun. Kemudian dalam periode ini, menurutnya siapapun yang kena bisa teridentifikasi dan dirawat, curonanya bisa landai.

“Semakin landai fasilitas RS bisa menampung mereka yang sakit. kalau naik saja tidak bisa. Kalau sudah melandai kita bisa menentukkan titik baliknya. Kapanpun rumusnya sehat dulu, ini kan tidak mati total.Perhubungan masih jalan, ada yang urgent harus keluar rumah itu yang kami fasilitasi,” terangnya.

Karena terang dia, arahan dari Presiden RI jelas, layanan publik harus berjalan dengan baik. “Makanya Bu Gubernur memimpin rapat di Grahadi, selanjutnya akan ke bandara untuk melihat keluar masuknya penumpang,” pungkasnya. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.