Klarifikasi, Wali Kota Kunjungi SDN 3 Kauman dan SMPN 13

Wali Kota Sutiaji disambut siswa saat mengunjungi sekolahnya
Wali Kota Sutiaji disambut siswa saat mengunjungi sekolahnya

MALANG (SurabayaPost.id) –  Wali Kota Malang, Jawa Timur, Sutiaji mengunjungi SDN 3 Kaum, Senin (11/3/2019). Tujuan dia adalah untuk klasifikasi terkait pengaduan masyarakat soal adanya dugaan  pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru.

Apalagi sebelumnya juga ada laporan soal kasus di SMPN 13 Malang. Itu terkait siswa yang banyak dikeluarkan  dari sekolah tersebut.

Wali Kota Sutiajiengawali kegiatan itu ke SDN Kauman 3 Malang. Sutiaji diterima secara resmi oleh Kepala Sekolah SDN Kauman 3, Irina Rosemari.

Dari hasil dialog yang dilaksanakan tersebut, Walikota Sutiaji langsung memerintahkan Dinas Pendidikan Kota Malang untuk segera memberikan sanksi kepada PNS yang telah melakukan pelanggaran sesuai dengan PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Walikota Sutiaji juga memerintahkan Kepala Sekolah SDN Kauman 3 beserta Dinas Pendidikan Kota Malang untuk mengumpulkan wali murid. Itu dalam rangka dialog dan memberikan jaminan kepastian serta rasa aman pada wali murid agar lebih tenang dalam menyekolahkan anak-anaknya.

“Jaminan rasa aman dan nyaman bukan saja harus diterima oleh wali murid SDN Kauman 3, namun juga kepada seluruh wali murid yang anaknya bersekolah di Kota Malang; jangan sampai citra pendidikan Kota Malang kembali tercoreng atas ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab” ujar Sutiaji.

Saya berharap, lanjut Sutiaji, hal semacam ini tidak terulang kembali; Pemerintah Kota Malang akan langsung bertindak dan mengambil kebijakan sesuai dengan aturan yang ada dalam rangka mengawal proses pendidikan di Kota Malang.

Sementara itu, terkait pemberitaan lainnya di SMPN 13 Malang, kunjungan Walikota Sutiaji juga diterima langsung oleh Kepala Sekolah, Lilik Ernawati.

Dalam kunjungan tersebut, didapat informasi bahwa 2 siswa telah dipindahkan ke Mts Sunan Giri sedangkan 2 siswa lainnya masih bersekolah di SMPN 13 Malang dengan perhatian khusus. “Jadi bukan dikeluarkan, melainkan dipindahkan ke Mts Sunan Giri; kalau dikeluarkan itu namanya lepas tangan dan tidak bertanggung jawab; pihak sekolah hanya memindahkan saja” ujar Sutiaji.

Sutiaji juga menyatakan bahwa hal ini terjadi karena kenakalan remaja yang membutuhkan perhatian lebih dari orang tua dan pihak sekolah, karena bagaimanapun juga apa yang terjadi pada anak-anak kita itu adalah tanggung jawab kita bersama. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.