MALANG (SurabayaPost.id) – Lewat olahraga bersama berbagai elemen masyarakat di Kota Malang mendeklarasikan anti kerusuhan. Deklarasi di hadapan Wali kota Sutiaji dan Forkopimda itu digelar di Jalan Simpang Balapan Kota Malang, Jatim (16/6/2019).
Seluruh elemen masyarakat Kota Malang tampak antusias berpartisipasi. Wali Kota Malang Sutiaji, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri dan Dandim 0833 Letkol Inf Tommy Anderson terlihat antusias mendampingi beberapa elemen masyarakat tersebut.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri di sela-sela acara mengatakan bahwa esensi dari kegiatan ini adalah untuk mengajak masyarakat agar Kota Malang tetap kondusif, kemudian Jawa Timur juga tetap kondusif dan Indonesia kondusif.
“Kami ingin tidak ada kerusuhan yang terjadi. Karena ada beberapa informasi ataupun ajakan-ajakan di media sosial terkait dengan adanya ajakan untuk melakukan tindakan kerusuhan dan sebagainya,” kata mantan Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat ini.
Terkait dengan penyelenggaran Pemilu 2019 di kota Malang ini, Asfuri menyebut sudah terselenggara dengan baik. “Alhamdulillah tidak yang terprovokasi dengan media sosial ataupun ajakan-ajakan lainnya,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini karena adanya kerjasama yang baik antara Pemerintah, TNI, Polri, tokoh agama dan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga kota Malang. “Dengan begitu, Insya Allah tidak ada konflik – konflik ataupun kerusuhan yang akan terjadi,” paparnya.
Meski begitu, pihaknya juga masih melakukan berbagai antisipasi terjadinya kerusuhan. Diantaranya dengan memberikan himbauan – himbauan kepada masyarakat.
“Kemudian kita juga selalu mengedepankan komunikasi antara seluruh komponen. Kalau kita ada hal-hal yang menonjol atau permasalahan, bisa segera lakukan antisipasi,” jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs Sutiaji, mengapresiasi kinerja TNI – Polri yang telah menyatu dengan masyarakat. Berbagai permasalahan yang muncul, juga segera dapat diantisipasi agar tidak timbul hal – hal yang tidak diinginkan.
“Ada beberapa kasus yang intrik – intrik itu mau muncul, tapi Alhamdulillah kita antisipasi bersama lalu tidak jadi. Artinya, masyarakat kita sudah bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk utamanya bagaimana menjaga soliditas keamanan di kota Malang,” kata Sutiaji
Yang perlu diwaspadai, imbuh Sutiaji, justru gangguan yang datang dari luar. “Kalau untuk masyarakat, Insya Allah kita sudah solid. Karena kami bertiga dengan Pak Dandim, Pak Kapolres sudah ada kegiatan yang setiap satu bulan atau dua minggu sekali kita turun ke masyarakat. Jadi Salam Satu Jiwa itu bukan hanya diomongkan, tapi juga sudah bisa direalisasikan. Termasuk menjaga keamanan dilingkungan kita sendiri,” pungkasnya.
Terkait permasalahan pemilu 2019 yang selama ini muncul, pihaknya sudah sepakat untuk mengedepankan jalur hukum, yakni secara konstitusional. “Dan kita tidak mau ada politisasi agama, karena itu rawan dan akan mengancam keutuhan bangsa,” tegasnya. (lil)
Leave a Reply