Reses, Politisi Nasdem Tawarkan Konsep Role Model Desa Wisata  

Sujono Djonet bersama beberapa utusan para  Kepala Dinas.

BATU ( Surabayapost.id ) – Politisi partai Nasdem, anggota DPRD Kota Batu Sujono Djonet, reses perdananya yang melibatkan ratusan warga dan beberapa dinas terkait Pemkot Batu tersebut, dihelat di Balai Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jumat (27/12/2019) malam.

Prosesi reses Dapil Kota Batu 4 Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, masa persidangan III tahun 2019 tersebut, difokuskan untuk mewujudkan role model desa wisata di Desa Gunungsari, dan mensinergikan antara program desa dan kota untuk percepatan visi dan misi Kota Batu, desa berdaya kota berjaya. 

Hal tersebut disampaikan Sujono Djonet yang sapaan akrabnya Djoned, Jumat  (27/12/2019).

Para undangan saat mengikuti reses Sujono Djonet

“Karena reses ini, konsepnya fokus untuk membantu terwujudnya dan percepatan dengan visi misi  kesiapannya desa untuk menjadi role model desa wisata,” katanya.

Karena kata dia, sebagai putra warga  Gunungsari Dapil Bumiaji, untuk reses pertamanya akan memprioritaskan Desa Gunungsari dengan kesiapan nya menjadi role model desa wisata.   

“Dari beberapa dinas kita undang Kepala Dinas Pariwisata, Bagian Pemerintahan dan beberapa dinas yang lain, serta beberapa lapisan masyarakat yang kita libatkan. Itu untuk mensinergikan antara program desa dan program kota demi percepatan visi misi desa berdaya kota berjaya,” tandasnya.

Karena, tandas dia, potensi yang ada di Gunungsari sendiri sudah lama dipersiapkan untuk mendukung Kota Wisata Batu.

“Sebagai penyeimbang wisata desa yang ada di Gunungsari, tentunya desa pertanian yang sudah jelas.Karena sebelumnya sudah ada wisata desa.Ada edukasi petik mawar dan edukasi susu serta edukasi pula pertanian jeruk serta industri kreatif lainnya. Ini tinggal bagaimana tidak menjadi wisata desa tapi jadi desa wisata,” tegasnya. 

Untuk itu, tegas dia, bakal menekankan bahwa yang selama ini ada pemahaman hanya di wisata desa. Artinya, menurut dia, kegiatan wisata yang ada di desa.Tapi belum jadi wisata desa.

“Dimana desa sebagai lembaga ini sistemnya sudah mendukung adanya pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui pintu pariwisata. Sehingga dalam reses ini kita melibatkan dari semua unsur.Dari hasil Musrembangdes yang dilakukan sepekan  yang lalu, terkait pemanfaatan dana desa,” ungkapnya.

Yang mana, ungkap dia, agar bisa dikeroyok dari anggaran APBD sehingga percepatan pembangunan di desa – desa. Dari desa satu dengan desa yang lainnya akan semakin jelas daripada menghambur hamburkan uang yang tanpa ada perencanaan.

“Reses ini suatu rangsangan di desa bahwa bagaimana mensinergikan antara visi dan misi Kepala Desa yang disampaikan pada saat pencalonannya di masyarakat. Termasuk  visi misi Kota otomatis juga induknya, dan visi misi Presiden RI Nawacita,” urainya.

Dengan begitu, Djonet berharap menjadi gairah baru, ketika reses dewan itu bukan hanya mengumpulkan warga atau tim suksesnya. Tapi menurut dia,yang terpenting bagaimana mensukseskan wilayahnya maupun daerahnya terutama di Dapilnya. 

“Di masing – masing ini akan menjadi warna baru, karena masing masing dusun punya unggulan yang berbeda. Dan itu sudah kita lakukan sebuah perencanaan kota yang sudah disepakati,” ucapnya.

Selain itu, lanjut dia,dari hasil diskusinya menurutnya masing – masing dusun yang ada di Gunungsari semuanya punya produk unggulan yang berbeda.

“Di Dusun Brau, dengan produk unggulannya susu, dan di dusun yang lain kampung lainnya. Artinya di Desa Gunungsari yang terbagi lima dusun ini punya potensi yang beda – beda. Maka tinggal komitmennya  dengan pemerintah desa dan pemerintah kota. Untuk mensinkronkan bagaimana desa ini dengan segala keunggulannya dikemas agar punya nilai jual,” pungkasnya (Gus )

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.