Toleransi di Kota Malang Luar Biasa, Walikota Sutiaji ; Mari berkolaborasi menjaga kondusifitas

Walikota Malang, H Sutiaji, jadi pembicara dalam rapat kerja DMI Kota Malang  di Gedung Mini Block Office Balaikota Malang
Walikota Malang, H Sutiaji, jadi pembicara dalam rapat kerja DMI Kota Malang  di Gedung Mini Block Office Balaikota Malang

MALANG (SurabayaPost.id) – Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Walikota Malang saat menjadi pembicara dalam rapat kerja DMI Kota Malang  di Gedung Mini Block Office Balaikota Malang, Minggu (13/03/2022).

Walikota Sutiaji menegaskan, bahwa nilai-nilai toleransi di Kota Malang ini menjadi daya tarik dan kekuatan yang dimiliki masyarakat Kota Malang, oleh karena itu, toleransi  menjadi salah satu sasaran pencapaian dalam visi misi Walikota dan Wakil Walikota yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2023.    

Pun demikian dengan pluralisme agama yang ada di Kota Malang. Hal ini juga menjadi perhatian dari orang nomor satu di Kota Malang tersebut. Pasalnya, dengan beraneka ragam nya agama, namun kondusifitas di Kota Malang tetap terjaga dengan baik.

” Pemeluk agama Islam di Kota Malang ini 843.231 jiwa dengan jumlah masjid sebanyak 1.528, jumlah pemeluk Konghuchu 148 jiwa dengan jumlah klenteng 1, Hindu dengan pemeluk sebanyak 1.527 jiwa dengan 5 Pura, Budha dengan 4.485 jiwa dengan 9 Vihara, Kristen dengan 52.284 jiwa, Katolik 34.439 jiwa, dan penghayat kepercayaan sebanyak 101 jiwa”.

” Saya kira dengan komposisi seperti ini sangat menunjukkan bahwa Kota Malang ini pancasilais, dan memiliki nilai-nilai toleransi yang tinggi yang Insyaallah tetap terjaga dengan baik,” lanjut dia.

Walikota Malang, H Sutiaji, jadi pembicara dalam rapat kerja DMI Kota Malang  di Gedung Mini Block Office Balaikota Malang
Walikota Malang, H Sutiaji, jadi pembicara dalam rapat kerja DMI Kota Malang  di Gedung Mini Block Office Balaikota Malang

Dalam bagian lain sambutannya, Sam Sutiaji juga mengajak DMI Kota Malang untuk terus menguatkan fungsi masjid tidak hanya menjadi sarana tempat ibadah tetapi dapat menjadi tempat yang dapat mendukung kemashlahatan umat.

“Fungsi masjid sekarang tidak hanya menjadi tempat ibadah, ibadah iya tetapi lebih dari itu untuk penguatan-penguatan menjawab tantangan yang ada, bisa kolaborasi dengan Basnas, basic nya di masjid Monggo,” harapnya.

Lebih lanjut, Walikota Sutiaji juga berharap masjid menjadi sarana pembelajaran dalam menangkal disrupsi moralitas yang dewasa ini sangat memprihatikan.

Menutup sambutannya, Walikota Sutiaji menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya dan mengajak DMI Kota Malang berperan aktif dalam menjaga kondusifitas dan nilai-nilai toleransi. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.