BATU (SurabayaPost.id) – Kadin Kota Batu menggelar refleksi 1 tahun masa bakti 2019 – 2024, di Royal ATK Kota Batu, Kamis (25/9/2020). Refleksi memperingati HUT 52 tahun Kadin itu melibatkan seluruh dewan pengurus Kadin Kota Batu.
Menurut Ketua Kadin Kota Batu, Endro Wahyu, keberadaan Kadin di Batu karena ingin berkontribusi. Baik itu terhadap masyarakat bawah dan pengusaha serta pemerintah setempat.
“Salah satunya, apa yang sudah dilakukan Kadin sebelumnya. Termasuk menjembatani pengusaha di Batu untuk pembebasan pajak bagi pelaku usaha karena dampak Covid – 19,” katanya.
Itu, kata dia, Kadin mendorong adanya Perda CSR di Kota Batu. Harapannya agar semua perusahaan di Kota Batu ada sumbangsihnya.
“Sehingga CSR nya mekanismenya jelas dan dampaknya bisa dirasakan masyarakat Batu.Bahkan nantinya bakal meringankan Pemkot Batu, karena anggaran CSR – CSR yang bisa diakomudir tersebut bisa dipergunakan untuk kepentingan masyarakat,termasuk untuk membangun infrastruktur dan untuk pemberdayaan masyarakat,” ungkapnya.
Kemudian ungkap dia, masih banyak terobosan – trobosan yang lain, demi kemaslahatan masyarakat Kota Batu.
Sementara itu, Ketua Badan Kehormatan (KBK) Kadin Kota Batu, Suryo Widodo mengaku, Kadin sebagai ujung tombak organisasi kelas Internasional, yang menurutnya ada di berbagai negara.
“Kadin itu adalah organisasi yang menjembatani UMKM dan asosiasi – asosiasi. Kadin secara nasional sudah banyak yang diperbuat. Termasuk permintaan pengurangan pajak dan regulasi – regulasi yang luar biasa,” paparnya.
Dengan demikian, papar dia, Kadin di Kota Batu ingin berkontribusi nyata terhadap rakyat bawah dan pengusaha serta pemerintah. “Bahkan sudah banyak yang dilakukan Kadin, salah satunya adalah di bidang pertanian, dan perhotelan serta pariwisata. Semuanya kita cari benang merahnya. Salah satunya yang dilakukan Kadin dalam pembinaan Abah Hendro ini, sudah membentuk Koperasi MIKAWA. Itu nantinya setidaknya bisa berkontribusi kepada masyarakat, agar tidak sampai terbelit oleh bank – bank rentenir,” harapnya.
Kendati demikian, harap dia, semua harus duduk bersama dan digodok bersama. Sehingga apa yang bisa dibantu dan apa yang dihasilkan.
Menariknya, saat Suryo disinggung apakah punya terobosan seperti di Daerah Bali, terkait perekonomian dikembalikan ke desa, tapi Suryo malah balik bertanya. “Kota nya di Batu itu yang mana, di Batu inikan desa, jadi Kota nya yang mana,” tanya Suryo sembari tertawa.
Dari sisi lain yang perlu dimengerti menurut Suryo, terkait petani yang ada di Kota Batu pada saat menanam sesuatu disarankan agar dipetakan apa yang mau ditanam.
“Jadi kalau mau menanam sesuatu sekian persennya harus dipisahkan jadi tidak liar.Kembali lagi harus dipetakan berapa kebutuhan sayur dan berapa pula kebutuhan buah, lombok dan sebagainya,” sarannya.
Tapi, terkait itu semua, poin utamanya Kadin menjembatani apa yang terjadi di masyarakat dan keluhan – keluhan apa, menurutnya, itu semua bakal ditampung dan kita pecahkan bersama untuk mencari solusinya.
“Karena apa yang kita putuskan baik, belum tentu baik pada semuanya orang. Termasuk kontraktor di Batu ini banyak. Dan kerjaan kecil – kecil yang bisa dikerjakan oleh kontraktor Batu,dan orang Batu. Jadi jangan dikerjakan oleh orang dari luar Batu.Kita ingin ada perputaran uang di Batu ini, supaya tidak lari keluar dari Batu,” harapnya.
Maka dari itu, Suryo mengibaratkan dengan adanya gelombang besar dan badai pada saat di pantai. “Semua ABK harus bekerjasama untuk merubah arah agar tidak sampai terbalik. Jadi harus bersama – sama, kalau yang ngomong hanya Kaptennya saja dan ABK nya diam, ya tidak bakal bisa.Artinya terkait Kadin Batu ini,harus kompak dan duduk bersama dan dicari solusi bersama, jika ada persoalan,” pungkasnya. (Gus)
Leave a Reply