DESA CENDEKIA

Oleh : Ulul Albab (Ketua ICMI Jatim)

Bayangkan sebuah negeri tanpa desa. Pastilah negeri itu amat tergantung kepada negara lain. Terutama dalam urusan pasokan kebutuhan bahan makanan rakyatnya_.

Maka beruntunglah Indonesia yg 80% wilayahnya adalah desa. Semua bahan makanan yg dibutuhkan tersedia, tumbuh dan berkembang di desa. Mulai dari pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, bahkan sumur2 minyak dan pertambangan penting lainya._

Potensi dan aset penting tsb disamping harus disyukuri, pastilah juga harus dirawat dg baik, bahkan harus dikembangkan dg pola dan cara yg dapat semakin meningkatkan nilai tambah, baik bagi ekonomi negara, maupun dan terutama bagi masyarakat desa itu sendiri.

Dengan demikian maka desa tak boleh dianggap remeh. Justru desa menjadi faktor kunci keberhasilan dalam membangun negara.

Dalam perspektif inilah maka ICMI mengembangkan program “Desa Cendekia”. Sebuah program yg menjadikan “Desa adalah Masa Depan”, yg karenanya desa harus menjadi prioritas pembangunan, baik dalam bidang infrastruktur, peningkatan akses dan keahlian manajemen, maupun dan terutama peningkatan SDM nya.

Program desa cendekia adalah sebuah ikhtiar ICMI bersama-sama pemerintah daerah dan elemen penting masyarakat lainya, utk melakukan edukasi, pengembangan, pendampingan dan advokasi kpd masyarakat desa, agar mereka terus menerus meng-upgrade pengetahuan dan keahlian yg diperlukan dalam menibgkatkan nilai tambah potensi dan kekayaan alam desa.

Program desa cendekia dengan demikian tidak saja mengurus peningkatan SDM unggul di desa, tetapi juga menjadikan masyarakat desa bangga terhadap dirinya yg diaebut sbg orang desa (wong ndeso). Karena stigma negatif dalam sebutan “Wong Ndeso” sdh tak ada lagi, bahkan justru banyk orang kota yg belajar ke desa.

Core bisnis ICMI adalah membangun dan mengembangkan kecendekiawanan. Kecendekiawanan bidang apa saja. Ya akademik, ekonomi bisnis, sosial, budaya dan apa saja.

Kuncinya adalah menjadikan SDM di seluruh elemen dan pranata sosial yg ada, menggunakan ilmu dan kecerdasannya dlm menjalankan tugasnya sbg individu, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Dan ujung dari pengembangan kecendekiawanan tsb adalah pengakuan bahwa tiada satupun ciptaan Allah yg sia2. Maka bertasbihlah mereka. Dalam alquran dikatakan bhw mereka ini pada akhirnya bertasbih dg mengucap “Subhanaka waqina ‘adzabannar”.

Inilah keimanan dan ketertundukan yg akan menjadikan negeri kita menjadi negara yg Baldatun Thoyyibatun warobbun ghofur.

Penulis Ketua ICMI Orwil Jawa Timur

Baca Juga:

  • Wali Kota Wahyu Hidayat Resmi Menutup Retret, Kini ASN Kota Malang Siap Tingkatkan Kinerja Pelayanan Publik
  • Wali Kota Malang Resmi Buka KegiatanPelatihan Leadership dan Teamwork Building
  • Makan Siang Bareng Wali Kota Wahyu Hidayat, Anggota Dewan Rendra Masdrajad Safaat Bahas UMKM dan Keluhan Warga
  • Hasil Operasi Pekat Semeru 2025, Polresta Malang Kota Amankan 36 Tersangka dari 24 Kasus Kriminal
  • Kantor Hukum Idhang Yustisia Siap Bongkar Kasus Mafia Tanah
  • Pagar TPU Ketawanggede NyarisAmbrol, Anggota Dewan Rendra Masdrajad Safaat: Keselamatan Warga Menjadi Prioritas
  • Jelang Porprov IX Jatim, Wali Kota Wahyu Hidayat Tinjau Stadion Gajayana dan Pastikan Kesiapan Venue
  • Rector Cup UMM Resmi Dibuka, Ajang Kompetisi Mahasiswa di 64 Cabang Lomba
  • 5 Alasan Mengapa Pasta Gigi Ciptadent Layak Jadi Pilihan Keluarga
  • Guru Besar Hukum UB Ingatkan Pentingnya Kepatuhan UU Dalam Aksi Demonstrasi
  • Be the first to comment

    Leave a Reply

    Your email address will not be published.