Relokasi Pedagang Pasar Comboran Ditarget Rampung Tahun 2019

Pedagang Pasar Comboran yang masih belum direlokasi ke dalam pasar.
Pedagang Pasar Comboran yang masih belum direlokasi ke dalam pasar.

MALANG  (SurabayaPost.id) –  Relokasi pedagang Pasar Comboran ditarget rampung 2019 ini. Hal itu ditetapkan setelah ada rencana penambahan pembangunan di pasar comboran yang baru.

Kepala Dinas Perdagangan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Wahyu Setyanto mengakui hal itu  Rabu (19/6) siang). Menurut Wahyu, saat ini pembangunan Pasar Comboran sudah mencapai 90 persen.

Ia mengatakan tidak ada kendala yang berarti dalam proses relokasi. Hanya saja menurutnya, para pedagang menginginkan untuk bisa direlokasi secara bersamaan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setyanto
Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setyanto

“Jadi sekitar 90 persen. Itu hanya tinggal lapak-lapaknya saja kok dan itu tambahan. Kan juga kita siapkan untuk PKL (Pedagang Kaki Lima), termasuk yang ada di sekitar jalan Halmahera. Itu nunggu PAK Bulan Juli, dan Agustus disahkan kemudian bisa dilelang untuk dilanjutkan pembangunan lapak-lapak di bagian belakang,” ujar Wahyu melalui sambungan telepon.

Wahyu menargetkan sebelum bulan Desember 2019 pembangunan Pasar Comboran beserta tambahannya sudah selesai secara keseluruhan. Itu dimaksudkan agar para pedagang yang saat ini masih menjajakan dagangannya di pinggir jalan bisa masuk ke dalam. Sehingga tidak mengganggu lalu lintas.

“Kami intens melakukan koordinasi dengan para pedagang. Mereka ingin pindah bareng-bareng. Lha kalau bareng-bareng kan berarti nunggu selesai semuanya dulu. Padahal untuk lapak yang di bagian depan sudah siap untuk digunakan,” imbuh Wahyu.

Menanggapi adanya jual beli lapak yang dilakukan oleh para pedagang, Wahyu mengatakan hal itu tidak benar. Ia menyebut, para pedagang yang nantinya akan direlokasi telah dilakukan pendataan sebelumnya. Menurutnya itu juga sudah termasuk PKL.

“Itu sama sekali tidak diperbolehkan. Jadi seluruh pedagang di pasar comboran yang akan direlokasi, sebelumnya sudah ada pendataan. Jadi kalau ada jual beli lapak, itu tidak benar. Kalau memang merasa, sudah tidak ingin berjualan di dalam ya silahkan bilang, yang ingin berjualan disana kan banyak. Tapi ya harus di dalam. Apalagi PKL, aturannya kan tidak boleh berjualan di depan pasar. Kami juga menyiapkan lapak sendiri untuk PKL,” terang Wahyu.

Menurut dia ada 225 lapak yang disiapkan untuk para pedagang di Pasar Comboran. Wahyu menargetkan pasar yang dibangun dengan anggaran Rp 9 miliar itu akan digunakan tahun ini. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.