Resmikan TPS-3R, Wali Kota Dewanti Yakin Sampah Bawa Berkah

Wali Kota Dewanti Rumpoko

BATU (surabayapost.id) – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko berkeyakinan sampah bisa menjadi berkah. Keyakinan tersebut disampaikan saat resmikan Tempat Pembuangan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS-3R) di Jalibar Berseri Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu,Kota Batu, Rabu (11/3/2020).

Keyakinan Dewanti itu bukan tanpa alasan. Sebab TPS – 3R yang diresmikan dilengkapi alat canggih. Makanya peresmian tersebut mengusung tema “Pilah Sampah Dari Rumah dan Olah Sampah Menjadi Berkah “.

Dewanti juga berharap kedepannya di setiap desa dan kelurahan yang ada di Kota Batu memiliki TPS 3R. Tujuannya untuk mengurangi beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung.

“Kalau ini berjalan maksimal, pekerjaan rumah (PR) menangani sampah di Kota Batu bisa terjawab. Dan bisa bekerja sama dengan ibu rumah tangga, Kader PKK, dan bank sampah setempat. Pengertiannya bahwa sampah jika diolah dan dipilah bisa menjadi berkah untuk semua,” katanya.

Untuk itu, target dia, pada tahun 2021 mendatang sudah bisa mengoperasionalkan secara menyeluruh di 19 desa dan 5 kelurahan. Dengan begitu menurut dia, dinas terkait masih melaksanakan pengadaan mesin canggih sebagai penunjang pengelolaan.

“Pengadaan proses lelang mesinnya. Walaupun belum di semua tempat. Tapi kedepannya semua bakal dilengkapi secara bertahap untuk merealisasikan program ini,” janji Dewanti.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu Arief As Shidiq

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu Arief As Shidiq menambahkan, setelah dibangun, DLH bersama masyarakat dan bank sampah diharap bisa memanfaatkan untuk pengelolaan sampah di Oro-oro Ombo.

“Apalagi Kota Batu sudah menetapkan kebijakan dan strategi daerah dalam rangka pengelolaan sampah.Itu titik beratnya berada di desa dan kelurahan sebagai basis pengelolaan secara mandiri,” paparnya.

Kemudian papar dia, mandiri tersebut, menurutnya penuntasan sampah bisa terlaksana di TPS,dan disebutkannya, konsep pengelolaan tersebut bakal diatasi oleh pihak desa dan kelurahan yang mengambil sampah dari tiap rumah ke TPS 3R.

“Kemudian dikelola bersama masyarakat dengan operasionalisasi dari pemkot. Nanti di sana akan dilengkapi berbagai mesin berteknologi tinggi misal mesin penimbangan, mesin pemilah sampah, mesin pencacah khusus sampah organik, dan mesin pencacah plastik,” ungkap Arief.

Dari situ, lanjut Arief, residu sampah yang tidak bisa dimanfaatkan, langsung masuk incinerator/mesin pembakaran khusus residu. Lalu diproses.

“Hasilnya bisa mendapatkan produk olahan, misal pupuk kompos, pupuk organik, plastik olahan cacahan, bahan pembuatan paving dan sebagainya. Hasilnya itu bisa dijual kembali sebagai upaya pemerintah memberdayakan sebagai bentuk sinergitas pemkot, desa, masyarakat, dan bank sampah. Atau biasa disebut sistem mandiri serta mendukung upaya efisiensi dan efektifitas anggaran pengelolaan sampah,” urainya.

Karena lanjut dia, selama ini sampah yang ada di TPS diangkut truk sampah, tentu membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi. Dengan begitu operasional tersebut menurut Arief bisa dialihkan untuk menunjang program sampah mandiri.

“Hasil pengolahan sampah bisa dibuat membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB), BPJS, pajak kendaraan bermotor oleh warga. Kedepan kami ingin seluruh masyarakat bisa teredukasi dan bisa mengurangi sampah secara mandiri mulai dari rumah masing-masing. Kira-kira targetnya seperti itu,” harapnya.

Itu penjabarannya, TPS 3R berbeda dengan TPST biasa. Sebab di sana ada sistem yang memang terselenggara menggunakan 3 pola..yakni mengurangi sampah, memanfaatkan kembali sampah daur ulang, dan mengolah dengan maksimal.

“Itu perbedaanya, apalagi nanti didukung dengan mesin canggih. Pasti hasilnya lebih bagus dan bermanfaat bagi kita semua,” bebernya.

Makanya, beber dia, DLH serius menyiapkan segala keperluan untuk mengoperasikan TPS 3R. Itu kata dia bukan hanya di desa/kelurahan.

“Namun bakal mendatangkan mesin berskala besar di TPA Tlekung untuk menampung timbunan sampah dari pelaku usaha, hotel dan pengusaha lainnya yang langsung menuju TPA.Kami berharap pada tahun 2021 mendatang sudah beroperasi semua,” timpalnya.

Kepala Desa Oro-oro Ombo Wiweko, mengaku punya harapan besar kepada pemkot dan dinas terkait. Terutama dalam memenuhi peralatan.

” Langkah awal pemdes akan berkoordinasi dengan RT/RW masing-masing lingkungan dan bank sampah yang sudah terbentuk. Sehingga bisa menjadi penggerak pengelolaan sampah di TPS 3R,”harap Wiweko. Lantas harap dia, dengan dibangunnya ini bisa bermanfaat dan dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat Oro-oro Ombo. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.