Responsif, Kadishub Kota Batu: Inggih 86

Jalan untuk putar balik (uturne) di kawasan Jalan Dewi Sartika ini sudah ditutup pakai rambu-rambu lalu lintas yang baik dan layak.
Jalan untuk putar balik (uturne) di kawasan Jalan Dewi Sartika ini sudah ditutup pakai rambu-rambu lalu lintas yang baik dan layak.

BATU (SurabayaPost.id) – Dinas Perhubungan  (Dishub) Kota Batu ternyata sangat responsif. Buktinya, tali rafia yang digantungi dua kresek plastik kuning dan merah di kawasan Jalan Dewi Sartika, Kota Batu, Jatim langsung dicopot dan diganti dengan rambut lalin yang baik dantara layak.

Pemasangan rambu-rambu lalu lintas di jalan untuk putar balik (uturne) dekat Terminal Kota Batu itu diakui Kepala Dishub (Kadishub) Kota Batu, Susetya Herawan. “Inggih 86,” kata dia saat dikonfirmasi SurabayaPost.id, Selasa (25/12/2018) tanpa memerinci dengan gamblang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, jalan putar balik di kawan Jalan Dewi Sartika sempat dikritik wisatawan asal Bali, Nyoman. Dia yang berkunjung ke Kota Wisata Batu sempat menyayangkan pemasangan tali rafia yang digantungi kresek merah dan kuning.

Menurut Nyoman, pemasangan tali rafia itu merusak keindahan Kota Batu. Sehingga, dia merasa tak nyaman melihat pemandangan tersebut.

Ketidaknyamanan itu mendapat atensi serius dari Dishub Kota Batu. Buktinya pemasangan tali rafia di jalan untuk putar balik kendaraan diganti dengan rambu lalu lintas yang sangat layak.

Rambu lalu lintas itu dipasang di kawasan jalan  uturne itu dimaksudkan agar arus lalu lintas lancar. Tidak ada hambatan yang menimbulkan kemacetan.

Itu mengingat,  jalan putar balik yang ditutup Dishub tersebut untuk menghindari adanya kemacetan. Sebab tidak ada kendaraan yang putar balik di kawasan Jalan Dewi Sartika.

Makanya,  sikap responsif Dishub itu mendapat apresiasi dari warga Kota Batu dan Kepala Kejari Kota Batu Nur Chusniah. Mereka menilai jika Dishub langsung bergerak cepat.

Bahkan Kepala Kejari Kota Batu sempat mengirim foto via WA. Foto tersebut mennjukkan jika Dishub sudah memasang rambu lalu lintas larangan putar balik di kawasan tersebut.

“Kalau dipasang rambu lalu lintas  semacam itu cukup baik. Arus lalu lintas lancar dan tak merusak pemandangan. Alhamdulillah, Dishub Kota Batu sudah responsif.  Kami sebagai warga Kota Batu bangga dengan kesigapan Dishub,” kata Ali, warga Kota Batu.

Karena itu dia berharap agar kedepannya, Dishub selalu mempertimbangkan estetika kala memasang rambu lalu lintas  dalam mengantisipasi kemacetan. “Sehingga, tak dikritik wisatawan lagi. Seban niat  baik juga  harus dilakukan dengan baik,”  pungkasnya. (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.