Berlubang, Warga Keluhkan Jembatan Penghubung Dusun Jeding-Rejoso

Kondisi jalan yang dikeluhkan warga

BATU (surabayapost.id) – Warga mengeluhkan kondisi jembatan penghubung Dusun Jeding dan Dusun Rejoso, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu..pasalnya jembatan tersebut berlubang dan membahayakan pengguna jembatan tersebut.

“Kondisinya sangat tidak layak. Itu membahayakan. Sebelum makan korban lebih baik segera diperbaiki,” kata Budi Sasmito warga Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu yang biasa lewat jembatan tersebut, Minggu (15/3/2020).

Menurut Budi jalan tersebut sangat membahayakan bagi pengguna kendaraan yang disitu. Selain itu,jalan yang dimaksut untuk menuju ke Polres dan ke Kantor DPRD Kota Batu.Yang menurutnya sudah diketahui sangat cukup lama.Tragisnya,Pemkot Batu maupun ditingkat desa terkesan ada pembiaran.

Sementara itu Kepala Desa Junrejo Andi Faizal Hasan tidak membantu terkait rusaknya jembatan tersebut. Dia mengaku posisi pondasinya menggantung karena tergerus arus air pada saat hujan.

Andi Fsizal Hasan

“Salah satunya dibagian sisi jembatan ambles dan mengakibatkan lubang pada bahu jalan. Jembatan ini berada di Desa Junrejo, tepatnya di selatan Mapolres Batu dan Kantor DPRD. Ini rawan kepada pengguna jalan yang melintas, khawatirnya terperosok di sekitar area tersebut,” kata Faizal.

Selanjutnya Faizal mengaku bahwa dirinya sudah pernah berkirim surat ke Dinas PUPR. Meski begitu, lanjut dia sampai saat ini tak kunjung ada perbaikan.

“Alasanya karena persoalan birokrasi anggaran. Namun terkait itu ,sudah ada pernyataan dari legislatif DPRD Kota Batu yang menjanjikan pembenahan jembatan penghubung Dusun Jeding dan Dusun Rejoso itu di awal April,” tandasnya.

Artinya, tandas dia terkait janji dari legislatif tersebut menurutnya sudah disampaikan pada masyarakat untuk tidak melakukan aksi protes agar bersabar dulu. ” Karena tinggal menunggu waktu saja apakah bulan April benar-benar diperbaiki, atau hanya sebatas janji,” ucap Faizal.

Jembatan yang harus segera dibenahi

Yang perlu diketahui, menurut Faizal terkait itu sempat ada gejolak dari masyarakat. Saat itu masyarakat sempat berburuk sangka dan menilai Pemdes Junrejo sengaja ada pembiaran dengan kondisi jembatan penghubung yang diketahui kerusakannya sejak empat lima bulan lalu.

” Masyarakat sempat menuding Pemdes Junrejo tutup mata pada kerusakan jembatan itu,” katanya.

Selain itu, kata Faizal di desa ada kerancuan terkait mekanisme pembangunan infrastruktur hingga saat ini.

“Terkait penanganan kerusakan infrastruktur jalan. Karena belum ada aturan yang mengatur secara jelas status jalan mana yang menjadi tanggung jawab penanganan pemerintah desa dan mana yang menjadi penanganan pemerintah kota,” tanyanya.

Dari sebab itu, Faizal mengaku bingung karena sampai saat ini belum ada aturan yang jelas terkait pembagian kewenangan dalam perbaikan kerusakan infrastruktur,artinya.

” Mana yang ranahnya Pemdes, mana yang ranah kota. Termasuk dalam kategori besaran anggarannya berapa, dan mana yang dibebankan pada pemdes maupun dibebankan pada pemkot,” terangnya.

Disisi lain, masih terkait hal itu, Ketua Fraksi PKS Ludi Tanarto berharap agar segera ditindaklanjuti oleh anggotanya yang berada di Komisi C DPRD Kota Batu.

“Kami harap bisa ditindaklanjuti oleh rekan-rekan kami di Komisi C untuk berkoordinasi dengan Dinas PUPR Pemkot Batu.Koordinasi ini untuk menanyakan ketersediaan anggaran. Jika memang belum disediakan, supaya mengambil dari pos anggaran belanja tidak terduga,” timpalnya (Gus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.