Dikunjungi Anggota Wantimpres, Wawali Curhat Soal Angka Pengangguran

Wawali Sofyan Edi Jarwoko kala menyambut Anggita Wantimpres Prof Dr HA Malik Fadjar di Balaikota Malang, Kamis (21/2/2019).
Wawali Sofyan Edi Jarwoko kala menyambut Anggita Wantimpres Prof Dr HA Malik Fadjar di Balaikota Malang, Kamis (21/2/2019).

MALANG  (SurabayaPost.id) – Wawali Malang Sofyan Edi Jarwoko dikunjungi anggota Dewan Pertimbangan Presiden  (Wantimpres), Prof Dr Malik Fadjar, Kamis (21/2/2019). Pada kesempatan tersebut, Wawali Curhat soal angka pengangguran yang tinggi di Kota Malang.

Itu karena, Anggota Wantimpres Malik Fadjar berkunjung terkait dengan revitalisasi dan revalidasi Balai Latihan Kerja dalam menyongsong era digital dan ekonomi kreatif.

Menurut Sofyan Edi,  angka pengangguran di Kota Malang cukup tinggi di Jawa Timur. Alasannya,   karena mahasiswa yang selesai studi tidak kembali ke daerah asalnya. “Mereka mencari kerja dan berkeluarga di Malang,” katanya.

Wawali juga menyampaikan harapannya agar kehadiran anggota Wantimpres di Kota Malang  bisa memberikan dorongan yang positif bagi pembangunan di Kota Malang. Makanya dia meminta agar para Kepala OPD memberikan  masukan kepada Pemerintah Pusat terkait persoalan yang ada di daerah.


Anggota Wantimpres  Prof Dr Abdul Malik Fadjar menjelaskan bahwa tugasnya memberikan pertimbangan dan nasehat kepada Presiden. Untuk itu, dia mengadakan kunjungan kerja untuk melakukan revitalisasi dan revalidasi balai latihan kerja dalam menyongsong era digital dan ekonomi kreatif.

Harapannya, kata dia, agar kualitas tenaga kerja semakin meningkat. “Itu yang menjadi pointesnya,” papar mantan Mendikbud dan Menag di era Presiden Megawati itu.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni  menyampaikan masalah di sektor pariwisata. Dia mengatakan bila hotel, restoran, menempatkan tenaga-tenaga lulusan sekolah vokasi khususnya SMK.

Meski begitu, kata dia, dari lulusan yang ada belum semuanya tertampung dengan baik. Alasannya  karena belum memenuhi persyaratan masuk di sektor tersebut. “Semoga apa yang kami sampaikan mendapatkan solusi terbaik dari Pemerintah Pusat” tutur Ida Ayu. (lil)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.