PDIP Rekrut Mantan Ketua KPU di Malang Raya

Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari bersama tiga mantan Ketua KPU di Malang Raya yang gabung ke PDIP.
Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari bersama tiga mantan Ketua KPU di Malang Raya yang gabung ke PDIP.

BATU (Surabayapost.id) – DPP  PDIP melakukan terobosan baru dalam memperkuat kepengurusan  DPC PDIP. Untuk itu tiga mantan Ketua KPU di Malang Raya, Jatim direkrut menjadi pengurus.

Di antara ketiga mantan Ketua KPU itu adalah  Saifudin Yuhri eks ketua KPU Kota Batu. Lalu ada  Zaenudin mantan Ketua KPU Kota Malang, serta Santoko eks Ketua KPU  Kabupaten Malang. Mereka dilantik dalam momentum Konfercab serentak DPC PDIP zona 2 di Hotel Savana Kota Malang, Minggu (7/7/2019).

Mantan para pejabat penyelenggara Pemilu tingkat kota/kabupaten itu dipercaya menjadi pengurus PDIP di daerahnya masing-masing. Saifudin dipercaya menjadi Sekretaris DPC PDIP Kota Batu.

Sedangkan Zaenudin menjabat Wakil Ketua Pemenangan Pemilu PDIP Kota Malang. Sementara, Santoko eks Ketua KPU dari Kabupaten Malang, menjabat  sebagai Wakil Ketua Komunikasi Politik DPC PDIP, Kabupaten Malang.

Menurut Saifudin, bergabung dengan PDIP itu sejak 12 Juni 2019 lalu. “Jadi itu setelah berakhir masa jabatan  sebagai Ketua dan Anggota KPU,” kata dia yang diamini Zainudin dan Santoko, Senin (8/7/2019).

Menurut dia, selama ini  sudah terbiasa untuk membangun demokrasi lewat penyelenggaraan  pemilu. Maka, kata dia, mulai sekarang ingin membangun demokrasi lewat partai politik.

Dia tertarik gabung PDIP karena sejak mahasiswa sudah menjadi aktivis GMNI. Dia terobsesi untuk mensejahterakan rakyat lewat artikel politik.. “Khususnya  rakyat Kota Batu,’ janjinya.

Sementara itu, Zaenudin berterima kasih kepada DPP, DPD dan DPC PDIP. “Sebab telah memberikan kepercayaan dan amanah pada kami,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa bergaung dengan PDIP merupakan tantangan sekaligus peluang. Alasannya, karena  harus mampu meningkatkan performa PDIP sekaligus meningkatkan perolehan kursi atau suara pada pemilu yang akan datang.

Sedangkan peluangnya, kata dia, bisa terus membangun demokratisasi. “Itu tidak lagi sebagai penyelenggara, tapi kini menjadi  peserta pemilu,” jelasnya.

Dengan begitu dia merasa masih bisa membangun demokrasi.  Khususnya di Kota Malang. Jika sebelumnya sempat lima tahun aktif di pemantauan pemilu.

Lalu 10 tahun kemudian dia aktif sebagai penyelenggara pemilu. “Dan sekarang kami aktif sebagai peserta pemilu,” kata Zaenudin.

Untuk berkiprah di partai besutan Megawati Soekarnoputri ini dia  mulai membidik anak- anak muda di era milenial. Karena itu dia berharap PDIP bisa memberi warna dalam membidik kaum milenial  sebagai generasi penerus bangsa yang peduli terhadap proses demokratisasi secara aktif. (gus/aii)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.