
BATU (SurabayaPost.id) – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batu, Endro Wahyu Wijoyono berharap kepada Walikota dan Wakil Walikota Batu terpilih, Nurochman dan Heli Suyanto segera meningkatkan efektivitas distribusi produk lokal.
Menurutnya, Kadin Kota Batu siap berkolaborasi mewujudkan visi misi Cak Nur dan Mas Heli mBatu SAE.
“Pentingnya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui sistem koperasi di setiap desa/kelurahan guna meningkatkan efektivitas distribusi produk lokal masing – masing desa dan kelurahan,” ujar pria yang akrab disapa Abah Endro tersebut, Sabtu (22/2/2025).
Endro menambahkan,koperasi produsen dapat menjadi wadah untuk menampung dan mengelola kearifan lokal seperti produk sayuran,keripik,serta hasil pertanian dan kuliner khas desa serta kerajinan.
“Dengan adanya koperasi, produk- produk lokal akan lebih mudah tersalurkan ke berbagai sektor, seperti tempat-tempat wisata, restoran, hotel, pusat oleh-oleh, hingga supermarket dan hypermart,” harapnya.
Disisi lain, lanjut dia, saat ini konsep koperasi produsen yang kuat masih belum ada. Bahkan di tingkat nasional pun masih belum ada. Dengan demikian, dirinya berharap agar Kota Batu bisa menjadi yang pertama ketika harapan ini bisa terwujud.
“Saya yakin Cak Nur dan Mas Heli bisa mewujudkan hal tersebut. Terpenting peningkatan komunikasi antara pemerintah daerah dengan sektor swasta, terutama dalam menangani berbagai permasalahan perkotaan. Misal seperti kasus darurat sampah yang sempat terjadi di Kota Batu beberapa waktu lalu dan sekarang belum jelas progresnya,” jelasnya.
Endro berharap, peran serta pihak swasta dalam mencari solusi lebih ditingkatkan dengan komunikasi yang lebih baik.
“Saya yakin Cak Nur dan Mas Heli pimpinan Kota Batu bisa mewujudkan hal tersebut. Keduanya merupakan putra daerah dan pernah menjabat sebagai DPRD Kota Batu. Artinya paham betul tentang Kota Batu,” tegasnya.
Sisi lain, ia menegaskan terkait penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan sistem pengaturan jam operasional serta penempatan di titik-titik strategis yang dapat menarik wisatawan.
“Sebagai kota wisata, Kota Batu memiliki daya tarik besar bagi pengunjung,sehingga keberadaan PKL harus ditata agar lebih tertib dan mendukung estetika kota,”lanjutnya.
Kota Batu ini magnet wisatawan. Jika PKL bisa lebih disiplin dalam jam operasional dan lokasi berdagang, menurut dia, mereka bisa lebih optimal dalam menarik pembeli tanpa mengganggu kelancaran lalu lintas dan kenyamanan wisatawan. Selain penguatan UMKM dan tata kelola PKL, dan pentingnya kebersihan sungai sebagai bagian dari destinasi wisata.
“Kota Batu memiliki titik nol Sungai Brantas di Arboretum Sungai Brantas yang harus dirawat dengan serius karena alirannya berkontribusi terhadap banyak daerah di Jawa Timur,” tandasnya.
Sepertinya halnya, program dari Sapu Bersih Nyemplung Kali (Saber Pungli) yang digagas organisasi pecinta lingkungan Kota Batu menurutnya perlu ditingkatkan dengan melibatkan organisasi, masyarakat setempat, hingga karang taruna.
“Agar kegiatan pembersihan sungai menjadi program berkelanjutan dan dikolaborasikan dengan berbagai pihak supaya bisa menjadi daya tarik wisata baru,” katanya.
Terlebih kata dia, kebersihan sungai bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Tetapi seluruh elemen masyarakat harus terlibat.
“Jika ini dikelola dengan serius, bisa menjadi obyek wisata yang menarik dan berkontribusi bagi perekonomian Kota Batu,” pungkas Endro sembari berharap semua stakeholder dan masyarakat Kota Batu kompak berkolaborasi . (Gus)