MALANGKOTA (SurabayaPost.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mengalokasikan anggaran untuk memberi bantuan Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada angkutan kota (Angkot) sebesar Rp 1 Miliar lebih.
Penyaluran bantuan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang tersebut diberikan terhadap sejumlah pengemudi dari berbagai trayek dengan tujuan Terminal Arjosari, Jumat (14/04/2023) siang.
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji yang datang langsung dalam penyerahan bantuan tahap pertama ini menyampaikan bahwa pengemudi angkutan umum, seperti angkot ini telah mengalami penurunan kegiatan ekonomi baik karena adanya pandemi, merebaknya transportasi online, hingga adanya penyesuaian harga bahan bakar sebelumnya. Hal inilah yang mendorong Pemkot menyalurkan bantuan berupa subsidi BBM.
“Sementara kita fasilitasi dengan bantuan BBM, ke depan akan kami carikan solusi seperti program revitalisasi. Mudah-mudahan nanti juga dapat memberikan kenyamanan bagi para penumpang angkutan umum. Kalau moda transportasi massal ini bisa kita kuatkan akan bisa mengurangi kemacetan,” ujarnya
Sutiaji mengungkapkan bahwa bantuan BBM untuk angkutan umum tahun ini diberikan berdasarkan jumlah kendaraan yang digunakan sebagai angkutan umum (mikrolet) di Kota Malang. “Mekanismenya sudah diatur dan disepakati. Semoga tahun depan, jumlahnya bisa lebih banyak,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menambahkan bahwa penyaluran bantuan ini juga menjadi salah satu bentuk dukungan dalam upaya memberdayakan angkutan umum di Kota Malang. Selain itu juga sebuah upaya untuk mengendalikan inflasi daerah.
Widjaja menuturkan bahwa pada tahun ini, Pemkot Malang menyalurkan bantuan atau subsidi BBM berdasarkan jumlah kendaraan, tidak lagi berdasarkan jumlah pengemudi. Bantuan tahun ini diberikan kepada 1073 kendaraan dari 20 jalur yang beroperasi.
“Kalau tahun lalu kita berikan berdasarkan jumlah sopir angkutan sebanyak 500an orang dan hanya yang berstatus warga Kota Malang saja. Padahal sopir angkutan ini bukan berasal dari kota saja. Maka kita ubah strateginya dengan berbasis angkutan kotanya, yakni sebanyak 1.073 dan sudah kita verifikasi,” terangnya.
Widjaja menyebut bahwa anggaran yang digelontorkan untuk bantuan ini adalah sebesar Rp 1 miliar 50 juta rupiah. Pihaknya telah bersepakat dengan semua paguyuban tentang nominal yang disampaikan kepada setiap angkutan.
“Masing-masing angkutan kota mendapat bantuan sebesar 300 ribu rupiah selama 3 bulan atau total setiap angkutan mendapat 900 ribu rupiah. Bantuan yang diberikan dalam bentuk kupon BBM jenis Pertalite dan tidak dapat diuangkan. Mudah-mudahan rekan-rekan paguyuban atau sopir tidak menjualkan pada pihak lain,” tegasnya.
Penyaluran bantuan dilaksanakan mulai tanggal 14 – 19 April 2023. Pelaksanaanya dibagi dalam tiga tahap, yakni tanggal 14-16 April di Terminal Arjosari, tanggal 17-18 April di Terminal Hamid Rusdi, dan tanggal 19 April di Terminal Madyopuro dan Terminal Mulyorejo.
Selanjutnya, Widjaja menyebut bahwa pihaknya bekerja sama dengan tiga SPBU untuk penukaran kupon BBM tersebut, yakni SPBU Pertamina S.P. Sudarmo (depan Hotel Grand Mercure), SPBU Pertamina Trunojoyo (Embong Brantas), dan SPBU Pertamina Tlogomas. “Dengan harapan kami akan mengetahui apa benar kendaraan angkutan umum ini benar-benar beroperasi,” tandasnya.
Dari pantauan dilokasi, para pengemudi tampak merasa bersyukur dan terima kasih atas bantuan Pemkot Malang tersebut.
Hal itu disampaikan para pengemudi mikrolet ini, seperti yang disampaikan Buhadi, pengemudi mikrolet trayek Arjosari-Mergosono-Hamid Rusdi (AMH).
“AlhamdulIlah. Saya senang dapat bantuan. Kalau sekarang penghasilan bersih ya sekitar 50 ribu, kadang ya 25 ribu. Terima kasih ya Pak Wali,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Sukoco, selain itu pria yang menjalankan angkutan kota jalur Arjosari-Hamid Rusdi (AH) mengungkapkan bantuan dari Pemkot Malang tersebut dapat membantu para sopir untuk dapat menjalankan usahanya.
“Kalau bisa ya ada bantuan lagi. Penghasilannya ga tentu, dapat buat belanja aja sudah untung. Sekarang kan BBM harganya segitu, kadang uangnya habis untuk beli BBM,” pungkasnya. (*)
Leave a Reply