
GRESIK (SurabayaPost.id) – Pencemaran air sungai menyebabkan pertumbuhan bakteri dan patogen penyakit yang dapat menyebabkan diare, kolera yang akan mengganggu kesehatan masyarakat. Untuk mencegahnya butuh keterlibatan pemerintah desa dan masyarakat turun langsung agar terhindar dari penyalit menular.
Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Gresik adalah salah satu desa yang terletak dibantaran Kali Lamong. Dengan kesadaran pemerintah desa setempat dan warga mereka menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik menggelar aksi bersih-bersih sampah di kawasan Kali Lamong, Sabtu pagi (17/05/2025).
Selain instansi pemerintah, kegiatan bersih-bersih ini juga melibatkan mahasiswa dari Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI). Tampak dalam kegiatan itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Gresik Driatmiko Herlambang, Kepala Desa Sukorejo, Fatkhur Rokhman.
Fatkhur Rokhman, mengatakan kegiatan ini merupakan upaya menjaga kebersihan lingkungan sungai dari pencemaran sampah.
“Kegiatan ini untuk menjaga kesehatan masyarakat. Sungai yang bersih mengurangi risiko penyebaran penyakit seperti demam berdarah, kolera, dan diare yang sering ditularkan melalui air tercemar,” ujarnya.
Fatkhur juga menambahkan bahwa kebersihan sungai berdampak langsung terhadap hasil tangkapan ikan nelayan, yang mayoritas menjadi mata pencaharian warga Desa Sukorejo.
“Kita harapkan kegiatan ini dapat menciptakan ekosistem lingkungan alam yang sehat. Dengan ekosistem yang sehat, pendapatan sektor nelayan kita terangkat karena hasil ikan yang diperoleh,” jelasnya.
“Kegiatan ini akan rutin diagendakan enam bulan sekali,”sambungnya.
Sementara itu, petugas BPBD Gresik, M. Ainun Najib, mengungkapkan dalam kegiatan tersebut pihaknya berhasil mengangkat 18 kantong sampah dari aliran sungai. Sampah-sampah itu kemudian diangkut menggunakan truk milik DLH Kabupaten Gresik untuk dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). “Untuk prrsonil dari BPBD ada 9 petugas dan dari DLH ada 4 orang,” kata Najib. (***)